Banjarmasin (ANTARA) - Musyawarah digelar para warga penyandang tuna netra di Kota Banjarmasin, Sabtu, bertempat di Balaikota, salah satu tuntutan mereka kepada pemerintah diberi peluang usaha disegala lini, sesuai kemampuan mereka.
Penasehat Persatuan Tuna Netra Indonesia (Pertuni) Kota Banjarmasin H Hesly Junianto di Banjarmasin, Sabtu, menyatakan, musyawarah cabang ke-5 Pertuni Banjarmasin mengharapkan peningkatan perhatian pemerintah dalam pembinaan berusaha bagi mereka disegala lini.
"Mereka pun ingin kemandirian dan program Pertuni lebih ditingkatkan lagi untuk membina para anggotanya para tunanetra lebih profesional," tutur Hesly Junianto.
Kota Banjarmasin sebagai kota ramah difabel atau kota inklusi kiranya warga yang berkebutuhan khususnya ini diberikan ruang untuk berusaha disemua lini sesuai kemampuannya.
Artinya, kata Hesly Junianto, tidak hanya sebagai tukang pijat yang biasa dikenal kemampuan mereka, tapi juga diberi peluang lainnya diusaha lain.
"Program pelatihan juga lebih diperhatikan untuk mereka oleh instansi pemerintah sesuai bidangnya," tutur Hesly Junianto.
Sebagaimana tema dalam Muscab ke-5 Pertuni Banjarmasin ini Bersatu Membangun Kota "Banjarmasin Menuju Inklusi Baiman dan Lebih Bermartabat yang Ramah terhadap Penyandang Disabilitas".
Wali Kota Banjarmasin H Ibnu Sina menyampaikan, Muscab Pertuni ini semoga bisa membangun kota inklusi dan akan terus didukung sepenuhnya dalam pembangunannya.
Dia menyampaikan, bahwa pihaknya akan memfasilitasi untuk akses penyandang disabilitas yang ingin berwisata atau pun yang jalan-jalan di Kota Banjarmasin.
"Dalam kota inklusi itu terkait dengan seluruh warga kota harus akses, harus bisa di fasilitasi," ujarnya.
Ibnu Sina juga mengucapkan, terima kasih telah mendukung program Pemerintah Kota Banjarmasin untuk menjadikan Kota Banjarmasin ramah disabilitas, yaitu, City For All.
"Warga Kota Banjarmasin punya hak yang sama dengan warga kota untuk mendapatkan hasil-hasil pembangunan Kota Banjarmasin, tidak boleh ada yang tertinggal itu prinsip-prinsip kota inklusi mudah-mudahan ini bisa kita terapkan," bebernya.
Ibnu Sina juga memaparkan, bahwa data terakhir jumlah penyandang disabilitas di Kota Banjarmasin ada 3.978 orang.
"Mudah-mudahan kehadiran pian (kalian) di sini, bagian dari partisipasi untuk membangun Kota Banjarmasin," pungkasnya.