Oleh Imam Hanafi
Kotabaru, (Antaranews.Kalsel) - Sebagian besar Koperasi Unit Desa (KUD), di Kabupaten Kotabaru, Kalimantan Selatan, yang tidak aktif adalah koperasi yang bergerak di bidang pertambangan batu bara.
Sekretaris Dinas Koperasi, Usaha Kecil Menengah, Perindustrian dan Perdagangan Kotabaru, Minggu Basuki, di Kotabaru, Minggu, mengatakan, hingga saat ini jumlah koperasi di Kotabaru yang tidak melakukan aktivitas sekitar 88 buah, dari total 198 koperasi.
"Sebagian besar yang tidak melakukan aktivitas adalah koperasi yang bergerak di bidang batu bara, dan perkebunan atau koperasi yang lainnya," jelasnya.
Menurut Basuki, ketika bisnis batu bara menjadi "booming" beberapa tahun lalu, banyak koperasi terutama KUD terlibat berusaha di bidang "emas hitam".
Namun ketika batu bara sudah tidak menjadi usaha yang bisa diandalkan, karena berbagai macam persoalan di dalamnya.
Banyak koperasi atau KUD yang tidak lagi bisa beraktivitas, atau stagnan.
Penyebab tidak aktifnya koperasi juga bisa dikarenakan, pengurus tidak mampu mempertahankan usaha yang dikelola ketika dampak krisis global masih mempengaruhi sendi-sendi perekonomian di daerah.
Terutama koperasi yang bergerak di bidang simpan pinjam dan yang memproduksi barang ekspor.
Seperti koperasi di bidang perikanan dan kelautan, serta koperasi di pertambangan batu bara atau hasil tambang yang lainnya.
Berdasarkan data jumlah koperasi yang aktif sekitar 110 buah.
Sedangkan koperasi yang tidak aktif tersebut, selain bergerak di bidang batu bara, adalah Koperasi Pegawai Republik Indonesia (KPRI) sebanyak 19 buah, Koperasi Karyawan (Kopkar) sebanyak tujuh buah, Koperasi Simpan Pinjam (KSU) dan koperasi bergerak di bidang yang lainnya.
Koperasi Pertambangan Tidak Aktif
Minggu, 30 Juni 2013 12:09 WIB