Kotabaru, (Antaranews Kalsel) - Pemkab Kotabaru, Kalimantan Selatan, akan menggagas wacana pembentukan Provinsi Kalimantan Tenggara, dengan mengundang tiga daerah, termasuk kabupaten dari Kaltim, bertepatan hari jadi Kotabaru ke-63 pada 1 Juni 2013.
Bupati Kotabaru H Irhami Ridjani, di Kotabaru, Selasa, mengatakan, tiga kabupaten yang akan diundang tersebut yakni Tanah Bumbu, Kalsel, Kabupaten Paser dan Kabupaten Panajam, Kalimantan Timur.
"Pertama, kita akan menyelenggarakan olahrga persahabatan, sebagai awal dari pembicaraan untuk menggaggas Provinsi Kalimantan Tenggara. Kebetulan, ketiga kabupaten tersebut memiliki historis, berasal dari Kabupaten Kotabaru," jelasnya.
Menurut bupati, empat kabupaten, meliputi Kotabaru dan Tanah Bumbu di Kalimantan Selatan serta Paser dan Panajam di Kalimantan Timur, dinilai telah mampu membentuk Provinsi Kalimantan Tenggara.
Sekitar tahun 1959, Kotabaru dimemekarkan dibentuk Kabupaten Paser, yang kini masuk Provinsi Kalimantan Timur. Kemudian pada 2002 Kabupaten Paser dimemekarkan dibentuk Kabupaten Panajam atau Paser Utara.
Sementara Kabupaten Kotabaru yang menjadi kabupaten induk pada 2003 kembali dimekarkan, dibentuk Kabupaten Tanah Bumbu.
"Sangat wajar, jika empat kabupaten itu membentuk Provinsi Kalimantan Tenggara," ujarnya.
Bupati mengaku telah menemui seorang tokoh yang "membidani" lahirnya Kabupaten Paser, yakni, Ridwan Suwidi.
"Saya sudah meminta beliau (Ridwan Suwidi) kembali menggaggas lahirnya daerah baru, bukan kabupaten, tetapi dalam skala besar, yakni Provinsi Kalimantan Tenggara," ucapnya.
Ridwan, ujar Bupati, akan meluangkan waktunya untuk rencana tersebut.
Menurut Bupati, dengan terbentuknya Provinsi Kalimantan Tenggara tersebut, maka percepatan pemerataan pembangunan di wilayah Kalimantan bagian tenggara akan lebih maksimal.
Salah satu tujuan pemekaran ini adalah agar masyarakat lebih sejahtera lagi.
Keinginan membentuk provinsi baru itu, muncul manakala sikap Pemerintah Provinsi Kalimantan Selatan, kurang memperhatikan Kotabaru, terutama terkait anggaran pembangunan.
"Jika ada sair lagu berbunyi, air mengalir sampai ke laut, maka di sini justru dana yang mengalir sampai ke Hulu Sungai, tidak ke Kotabaru," ujar Irhami berseloroh.
Untuk mewujudkan wacana tersebut, anggota DPR dari Kalimantan Selatan, diharapkan dapat mendukung dan membantu memperjuangkannya di pusat.