"Petugas sulit mngidentifikasi para korban meninggal dunia, karena sebagian tubuhnya hancur dan daging korban bercampur plastik," kata Petugas Badan SAR Nasional (Basarnas) Kotabaru, Afrial, melalaui telepon genggamnya, Rabu.
Kondisi tubuh yang hancur tersebut, menurut Afrial menyulistkan petugas untuk melakukan identivikasi nama-nama korban.Dia menambahkan, kapal penumpang PLM Setia Budi yang membuka rute pelayaran Kotabaru-Geronggang itu membawa sekitar 16 orang penumpang.
"Tujuh penumpang meninggal dunai, dua penumpang selamat dan tujuh luka bakar di Rumah sakit Umum Daerah Kotabaru," ujarnya.
Sebagian potongan mayat korban kini disimpan di ruang mayat RSUD Kotabaru untuk dilakukan identivikasi.
Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Kotabaru, Tri Basuki Rahmat, didampingi, petugas lapangan, Sugeng, menjelaskan, tujuh penumpang yang mendapatkan luka bakar kini sedang dirawat secara intensif di RSUD Kotabaru.
Mereka yang dirawat diantaranya, Hardiansyah (40), Anwar Rahman (35), Aina Iflal Mardiah (11), M Zulfi (7), Sakrus (42), Sabransyah (41) dan Nor Aisah (26).
Sementara itu, PLM Setia Budi yang biasa mengangkut penumpang dari Pelabuhan Panjang Kotabaru-Geronggang (PP), meledak pada Rabu sekitar pukul 11.00 Wita.
Belum diketahui secara pasti sumber ledakan, namun dugaan sementara, disebabkan tabung gas yang bocor., seperti yang dikatakan petugas dari Pelindo III Cabang Kotabaru, Ludik Haibuan.
"Informasi yang masih belum tentu benar, ada tabung gas yang bocor dan meledak saat petugas menghidupkan mesin kapal.