Tanjung (ANTARA) - Kepolisian Resor Tabalong melaksanakan Operasi Bina Karuna Intan 2019 selama 15 hari sebagai upaya pencegahan kebakaran hutan dan lahan di wilayah ini.
Kapolres Tabalong AKBP Hardiono menyampaikan saat ini Tabalong masuk wilayah siaga darurat karhutla karena itu operasi ini sebagai upaya preventif melalui deteksi dini.
"Dalam operasi bina karuna intan 2019 telah dilaksanakan deteksi dini selama 69 kali," jelas Hardiono.
Terhitung sejak 13 sampai 27 Juli 2019 dengan mengedepankan fungsi Satuan Binmas dan Intelkam Polres Tabalong.
Selain deteksi dini upaya pencegahan karhutla juga melalui pembinaan kepada warga sebanyak 78 kali.
Baca juga: Polisi akan tindak tegas pelaku pembakaran lahan
Termasuk himbauan 65 kali dan koordinasi dengan instansi terkait dan pihak perusahaan yang bergerak di bidang perkebunan 12 kali.
Kabag Ops Kompol Joko Sutopo menambahkan pihaknya juga memasang spanduk cegah karhutla sebanyak 56 kali, sebar maklumat 43 kali, serta patroli dialogis dengan warga dan disampaikan untuk tidak membuka lahan perkebunan dan pertanian dengan cara membakar hutan dan lahan sebanyak 20 kali.
"Kita berharap pola pikir masyarakat yang tadinya budaya membuka lahan dianggap efektif dan efisien serta biaya murah kiranya dapat dihentikan," jelas Joko.
Mengingat membuka lahan dan hutan dengan cara membakar dapat menimbulkan dampak negatif yang merusak ekosistem dan musnahnya flora dan fauna yang tumbuh di hutan.
Termasuk dampak kabut asap yang menyebabkan penyakit saluran pernafasan serta mengganggu jarak pandang terutama untuk transportasi penerbangan.
Baca juga: 500 police personnel to deal with land and forest fire
Baca juga: Kecenderungan karhutla tak Jauh dari lokasi tahun sebelumnya
Cegah karhutla melalui Operasi Bina Karuna Intan
Kamis, 1 Agustus 2019 18:17 WIB
Kita berharap pola pikir masyarakat yang tadinya budaya membuka lahan dianggap efektif dan efisien serta biaya murah kiranya dapat dihentikan