Banjarmasin, (Antaranews.Kalsel) - Soal ujian nasional SLTP dan SLTA Kalimantan Selatan dicetak di Bogor untuk keseragaman waktu, hasil cetakan serta nilai lelang yang memang cukup besar.
Kepala Dinas Pendidikan Pemerintah Provinsi Kalimantan Selatan Ngadimun di Banjarmasin, Selasa mengatakan, sejak dua tahun terakhir, soal ujian nasional yang sebelumnya dicetak di provinsi masing-masing, kini dicetak berdasarkan lelang nasional.
"Nilai proyek ujian nasional cukup besar, sehingga harus berdasarkan lelang nasional," katanya.
Tahun ini, kata Ngadimun, pemenangnya adalah salah satu perusahaan percetakan di Bogor sedangkan sebelumnya ujian nasional Kalsel dicetak di Jawa Tengah, sedangkan untuk tingkat SD atau madrasah baru dicetak di provinsi masing-masing.
Kendati dicetak di luar provinsi, kata Ngadimun, direncanakan soal-soal tersebut telah sampai di Kalsel pada H-5 pelaksanaan UN.
Begitu soal ujian nasional datang, langsung ditampung di gudang kantor pos Banjarbaru dan diserahkan ke perguruan tinggi negeri yang ditunjuk, selanjutnya pada H-4 soal tersebut didistribusikan ke masing-masing kabupaten dan kota.
"Soal-soal tersebut akan diamankan pada masing-masing polsek kabupaten dan kota hingga pelaksanaan ujian berlangsung," katanya.
Menurut Ngadimun, pada pelaksanaan ujian nasional, akan ada penambahan pengawas antara lain dari tim independen, tokoh pendidikan, mahasiswa hingga dari unsur perguruan tinggi yang ditunjuk.
Siswa yang akan mengikuti ujian nasional, yaitu untuk SLTA sebanyak 24.141 siswa, SMK sebanyak 11.096 siswa, SMP dan MTS sebanyak 49.674 siswa serta SD dan MI sebanyak 70.166 siwa.
Sebelumnya, sebanyak 56.476 siswa tingkat SLTA, SMA luar biasa dan sekolah kejar paket A,B dan C bakal melaksanakan ujian nasional secara bersamaan pada 15 April hingga 18 April 2013.
Sekretaris Dinas Pendidikan Provinsi Kalimantan Selatan Amka, mengatakan, pelaksanaan ujian nasional tahun ini berbeda dengan tahun sebelumnya yaitu Untuk ujian sekolah luar biasa dan kejar paket dilaksanakan bersamaan.
Menurut Amka, peserta ujian pada masing-masing jurusan yaitu, untuk SMA IPA sebanyak 6.567 siswa SMA IPS, 9.560, SMA Bahasa sebanyak 119.
Sedangkan untuk tingkat madrasah alyiah (MA) jurusan IPA sebanyak 2.196 siswa, MA IPS sebanyak 4.337 siswa, bahasa Indonesia sebanyak 380 siswa, dan agama sebanyak 983 siswa.
Selanjutnya, peserta UN tingkat SMALB A,B,D dan E sebanyak 21 siswa, SMALB C1,D1, F dan G sebanyak 27 siswa, sedangkan SMK 11.096 siswa, paket A 1.256, paket B, 11.452 dan paket C 8.482 siswa.
"Bagi peserta yang tidak bisa mengikuti UN pada saat penyelenggaraan, karena sakit dan alasan lainnya, bisa mengikuti ujian susulan, di mana waktunya akan dijadwalkan ulang," katanya.
Ujian susulan tersebut, kata dia, khusus peserta yang tidak bisa mengikuti ujian pada 15 hingga 18 April, bukan untuk peserta yang tidak lulus UN.
Menurut Amka, kendati penyelenggaraan UN saat ini jauh lebih ketat, diharapkan seluruh peserta bisa lulus dengan nilai yang memuaskan.
"Namun bagi siswa yang terpaksa tidak lulus UN bisa mengulang sebagaimana ketentuan yang ditetapkan," katanya.