Banjarmasin (ANTARA) - Bank Kalsel menggandeng Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Provinsi Kalimantan Selatan (Kalsel) mengedukasi kelompok nelayan dan petambak mengenai literasi dan pemahaman terhadap akses sistem keuangan di Desa Bagus, Kabupaten Barito Kuala (Batola).
Kepala Desa Bagus Karlani dikonfirmasi di Banjarmasin, Jumat, mengatakan banyak masyarakat dari kelompok nelayan dan petambak yang belum tersentuh akses keuangan.
Baca juga: Bank Kalsel gelar literasi dan edukasi pada Bulan Literasi Keuangan 2025
"Masyarakat terutama kelompok nelayan dan petambak sangat antusias karena selama ini belum tersentuh akses keuangan secara formal," kata Karlani.
Diketahui, Bank Kalsel dan OJK berkolaborasi menggelar roadshow rangkaian Bulan Literasi Keuangan (BLK) 2025 sekaligus mendukung pelaksanaan program kerja Tim Percepatan Akses Keuangan Daerah (TPAKD).
Sejumlah narasumber yang memberikan materi, yakni Kepala Sub Bagian Pengawasan Perilaku PUJK, Edukasi dan Pelindungan Konsumen OJK Provinsi Kalsel Andika Prassetia dan Pelaksana Tugas Kepala Cabang Bank Kalsel Marabahan Akhmad Uzmawahdi.
Kemudian, Junior Pengawas Perilaku PUJK Hanum Novega Sari, Kepala Bagian Corporate Communication & Customer Care Bank Kalsel Nindri Yuwani, Kepala Bagian Keuangan Keberlanjutan dan Tanggung Jawab Sosial Bank Kalsel Pandri Azhari, serta staf Divisi Sekretaris Perusahaan Bank Kalsel dan Kantor Bank Kalsel Cabang Marabahan.
Para kelompok nelayan tersebut menerima materi mencakup bahaya investasi ilegal, pemanfaatan Sistem Layanan Informasi Keuangan (SLIK), serta berbagai alternatif pembiayaan legal yang dapat diakses masyarakat, seperti Kredit Usaha Rakyat (KUR), fintech peer-to-peer (P2P) lending, dan securities crowdfunding (SCF).
Baca juga: Perekonomian Kalsel tumbuh 4,81 persen pada Triwulan 1/2025
Sementara itu, Bank Kalsel juga memperkenalkan produk Kredit Usaha Ringan (KUR) bagi para nelayan, guna mendorong pertumbuhan usaha yang lebih berkelanjutan.
Karlani pun mengapresiasi kepedulian dan kehadiran dari Bank Kalsel dan OJK Provinsi Kalsel yang memberikan edukasi keuangan kepada masyarakat nelayan dan petambak di Desa Bagus.
"Ini bukan hal yang biasa, karena masyarakat desa seperti kami jarang mendapatkan akses informasi keuangan langsung dari sumbernya," ujar Karlani.
Terlebih, menurut Karlani, kegiatan ini menyentuh langsung nelayan dan petambak yang memang membutuhkan bimbingan agar memahami produk keuangan yang aman dan legal.
Karlani pun mengharapkan kelompok nelayan dan petambak lebih terbuka dan percaya diri mengakses pembiayaan maupun layanan perbankan melalui lembaga perbankan resmi.
Baca juga: Menteri LH: Bank Sampah Sekumpul ideal diterapkan di Indonesia