Oleh: Fathurahaman
Barabai - (Antaranews Kalsel) - Kabupaten Hulu Sungai Tengah Kalimantan Selatan melaksanakan panen raya cabai rawit yang merupakan komoditas unggulan tanaman hortikultura di daerah tersebut.
Panen raya cabai rawit tersebut dilaksanakan Bupati Hulu Sungai Tengah (HST) Harun Nurasid di Barabai, Jumat, sekaligus melaksanakan safari pertanian dengan mengunjungi lima sentra pertanian di dua kecamatan yaitu Kecamatan Labuan Amas Selatan dan Haruyan.
Kepala Dinas Pertanian, Tanaman Pangan dan Hortikultura HST Kemat menjelaskan, cabe rawit merupakan salah satu komoditas unggulan untuk memenuhi kebutuhan Kalimantan Selatan, yang selama ini khusus cabai masih banyak mengandalkan dari daerah lain.
"Dengan adanya sentra tanaman cabe di wilayah sendiri, diharapkan akan mampu mengurangi ketergantungan Kalsel terhadap produk pertanian dari luar daerah yang selama ini terjadi," katanya.
Upaya tersebut, sejalan dengan program pemerintah provinsi untuk terus mengembangkan produk unggulan sesuai dengan kondisi daerah masing-masing untuk menekan inflasi.
Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan Pemerintah Provinsi Kalsel Farida Wariansi mengatakan, berkembangnya sentra-sentra pertanian di kabupaten dan kota sangat membantu untuk menekan inflasi Kalsel dan gejolak kenaikan harga.
"Seperti kenaikan harga cabai di beberapa daerah yang cukup signifikan saat ini, tidak terlalu berpengaruh terhadap harga cabai di Kalsel, karena kita memiliki sentra produksi cabai," katanya.
Selain itu, kata dia, relatif terjaganya harga cabai di Kalsel, karena masyarakat di daerah ini bukanlah masyarakat penyuka rasa pedas, tetapi justru penyuka manis.
"Masyarakat juga memiliki alternatif lain sebagai pengganti cabai segar, yaitu dengan cabe kering, karena di Kalsel banyak yang memasak dengan masakan habang, atau masakan bumbu merah yang bahan baku dari cabai kering," katanya.
Selain di HST daerah yang memproduksi cabai yaitu, Kabupaten Hulu Sungai Selatan, Tapin, Tanah Laut dan beberapa daerah lain, kendati produksinya tidak terlalu banyak.
Sebeumnya, Dinas Pertanian Kalsel juga mengembangkan bawang merah, seluas 54 hektare untuk memenuhi kebutuhan di dalam daerah, sehingga inflasi yang terjadi di Kalsel bisa ditekan.
Selama ini, hampir 70 persen kebutuhan pokok Kalsel disuplai dari luar daerah, seperti dari Jawa Timur dan Sulawesi Selatan, sehingga ekonomi Kalsel sangat rentan terhadap gejolak harga, akibat terhambatnya pasokan.
HST Panen Cabai Rawit
Jumat, 22 Maret 2013 17:13 WIB
Panen cabai.(Antara/humas)
