“Mengapakau bermenung
Oh adekberhati bingung...â€
Siapa yang tak kenal lyrik lagu itu?Bunga Seroja, tembang Melayu yang dibawakan oleh Jamal Abdillah itu memangsyahdu. Rasanya, semua orang mengenal dengan baik lagu tersebut atau setidaknyapernah mendengar. Terlebih lagi, lagu itu pernah dijadikan sountrack film Laskar Pelangi yang diangkat dari novel fenomenalkarya Andrea Hirata.
Tapi tahukah anda, bahwa Jamal Abdilah,sang penyanyi yang mempopulerkan lagu itu ternyata urang Banjar? Ya, King of Pop Malaysia itu Banjar baikungan (orang Banjar asli) meski mungkin ia tak pernahmenginjakkan kaki di “tanah Sultan†ini. Karena ia lahir dan besar di NegeriJiran, Malaysia.
Jamal Abdillah lahir di bandar (kota setingkat kecamatan) TelukIntan, Perak. Sebuah bandar pelabuhan yang terkenal dengan Menara Jam Condongseperti Menara Pisa di Itali. Orang tuanya asli Banjar yang lahir di Malaysiasetelah leluhur mereka melakukan migrasi ke Negeri Jiran tersebut puluhan ataubahkan mungkin ratusan tahun silam.
Selain Jamal Abdillah, di dunia entertainment Malaysia juga dikenal Salomaalias Salmah binti Ismail yang asli keturunan Banjar. Saloma yang merupakanistri dari pelakon (bintang film) danpenyanyi terkenal P Ramlee itu juga seorang aktris sekaligus pelawak yang lahirdi Pasir Panjang, Singapure.
Artis Malaysia lainnya yang sangatterkenal dan ternyata juga berdarah Banjar adalah Dato’ Jalaluddin Hassan yangmerupakan anak bungsu Tan Sri Dato’ Hassan Azhari, ulama dan guru Al Quran sertaQiraati masyhur di tanah Melayu. Kakak tertua Jalaluddin Hassan, Tan Sri MusaTan Sri Dato’ H Hassan atau Musa Hassan merupakan Ketua Polis Negara Malaysia(setingkat Kapolri) ke tujuh yang bertugas sejak 2006 – 2010.
Keluarga Hassan Azhari sangat terkenaldan memiliki peranan penting dalam beberapa bidang kehidupan di Malaysia.Seperti Musa Hassan dan Jalaluddin Hassan tadi. Kemudian Izzat Hassan yang jugaberkiprah di dunia kepolisian. Dato’ Fuad Hassan yang seorang ahli perniagaan(pakar ekonomi) dan ahli politik, pemimpin sebuah partai politik serta pernahmenjadi ADUN atau wakil rakyat untuk kawasan Ulu Klang.
Masih banyak pelaku di duniaentertaint Malaysia yang ternyata berdarah Banjar. Sebut saja Syamsul Ghau Ghaudan penyanyi Salih Yakop yangperangainya betul-betul bercirikan Banjar, yaitu punya empat orang istri. Ternyata,orang Banjar baik di tanah leluhur, Borneo, maupun mereka yang diperantauankurang lebih sama dalam hal rumah tangga, yaitu seringkali punya istri lebihdari satu.
***
Kami sedang menikmati sarapan disebuah kedai (warung) di pekanBrinchang yang berada di kawasan wisata Cameron Highland, Pahang, ketikaseorang lelaki tua menghampiri. “I’mBanjarese,†ujarnya yang membuat kami terkejut.
Tidak menyangka di Cameron Highlandsternyata ada juga orang Banjar keturunan. Dari hasil riset kami sebelumnya, urangBanjar keturunan banyak tersebar di Selangor, Putra Jaya, Kuala Lumpur, Penang,Johor dan Perak. Bahkan di Bagan Serai, Perak, ada jalan yang namanya JalanBanjar dimana seluruh penduduknya adalah urang Banjar keturunan.
Bandar-bandar di kawasan Perak memangnyaris seluruhnya di dominasi oleh etnis Banjar. Sebut saja Teluk Intan, Ipoh,Bagan Serai dan Tabuk Berihun yang semua penduduknya adalah orang Banjar denganbahasa sehari-hari menggunakan bahasa Banjar.
Keberadaandan eksistensi orang Banjar di Malaysia memang sangat signifikan. Urang Banjar dahulu yang bermigrasi keMalaysia sekitar abad 18 – 19 berperan besar dalam dunia pertanian danperkebunan. Data riset kami menunjukkan, orang Jawa pada abad ke-19 bermigrasike Malaysia sebagai pekerja kontrak di perkebunan dengan urang Banjar sebagai mandor.
Orang Banjaryang bermigrasi ke Semenanjung Malaya mayoritas dari sub etnis Kalua. Kemudiandari sub etnis Alai (Barabai), Amandit (Kandangan), Banjar (Martapura) dan subetnis lainnya dengan jumlah yang lebih sedikit.
Orang BanjarKalua di Malaysia terkenal ahli berkebun. Merekalah yang memperkenalkan sistemparit di perkebunan kelapa. Itulah kenapa, di Malaysia istilah kampung di kenaldengan sebutan “Paritâ€. Teknik perkebunan itulah yang kemudian di adopsi olehmigran Jawa dalam upaya eksistensi mereka di tanah rantau.
Faktamengejutkan bahwa ternyata urangBanjar di Malaysia berperan besar terhadap arah politik dan pemerintahanMalaysia sekarang ini. 1940-an, pasca menyerahnya Jepang kepada tentara sekutu,kawasan Nusantara kembali jadi incaran negara-negara penjajah. Indonesia dibayangi oleh Belanda dan Malaysia menghadapi ancaman komunis Cina.
Etnis Melayuyang mendiami daratan Malaysia bergolak. Ketika komunis mulai memberlakukanpajak dan memasuki ranah agama, jihad langsung di usung urang Banjar yang mendiami kawasan Sungai Manik, Perak dan BatuPahat, Johor.
Heroisme urang Banjar di Malaysia bukan hanyasekali itu terjadi. Setelah peristiwa berdarah di Sungai Manik yang di kenaldengan perlawanan Pasukan Parang Terbang, kejadian serupa kembali meletus pada1960-an di Teluk Intan, Perak. 1969, kembali urang Banjar mengalami bentrok berdarah dengan etnis. Dan, dalamsetiap bentrokan yang terjadi, etnis Banjar selalu tampil sebagai pemenang.
Pada awal kedatanganurang Banjar ke Malaysia hingga era 60an, mereka memberlakukan konsep bubuhan (hidup berkelompok dengan sesamaetnis). Perkawinan biasanya hanya dilakukan oleh sesama Banjar. Sangat jarang urang Banjar berkahwin (menikah) dengan etnis lain.
Urang Banjar diMalaysia pada era itu memiliki pola pikir yang sama dengan urang Banjar di Banua (sebutan untuk tanah Banjar di Kalimantan Selatan)dalam hal keluarga. Seperti misalnya istilah “banyak anak banyak rezeki†jugaberlaku di sana. Para migran Banjar kala itu tidak mengutamakan materi dan menganggapanak sebagai harta paling berharga. Itulah kenapa kemudian bubuhan Banjar di Malaysia saat itu rata-rata memiliki banyak anak,bahkan hingga belasan orang.
Mendekatiakhir 60an, kerajaan Malaysia memberlakukan pembatasan jumlah anak, semacamprogram Keluarga Berencana (KB) di Indonesia. Tapi yang terjadi kemudian adalahmelonjaknya jumlah penduduk non Bumiputera seperti etnis India dan Cina. Hinggaakhirnya, progam itu di cabut dan dihentikan oleh pihak kerajaan antara tahun1974 – 1976.
Paradigmadan pandangan urang Banjar Malaysiaterhadap jumlah anak mulai berubah seiring perkembangan zaman yang mulaimengutamakan materi. Terjadi pergeseran nilai dimana yang lebih diutamakanadalah kualitas dan bukan kuantitas. Muncul anggapan bahwa jumlah anak cukupdua saja, satu menjadi dokter dan satu menjadi pengacara. Paling banyak anakyang dimiliki tiga hingga empat orang saja.
Hingga saatini, pihak kerajaan Malaysia tidak lagi memberlakukan aturan atau program yangbertujuan mengupayakan pembatasan jumlah penduduk. Penduduk Malaysia sekarangini sebanyak 29 juta jiwa dengan luasan wilayah 329. 847 km². Maka rata-rata tingkat kepadatan penduduknya sebanyak 87 orang per km².
Berbeda dengan Indonesia yang berdasarkan Sensus Penduduk 2010 oleh Badan Pusat Statistik (BPS), berpenduduk 237.556.363 jiwa. Dengan luas wilayahIndonesia yang 1.910.931 km², maka rata-rata tingkat kepadatan penduduk sebanyak 124 jiwa per km². Itu berdasarkan hasil sensus 2010, entahkalau sekarang.
Meskipun saat ini tingkat kepadatan penduduk dikawasan Semenanjung Malaysia sudah lumayan, tetapi untuk kawasan Selatanseperti Serawak, Sabah dan Kuching masih belum begitu padat. Di kawasan SelatanMalaysia masih banyak lahan kosong yang dapat dipergunakan sebagai wilayahtempat tinggal. Karena itulah, pihak kerajaan tidak merasa perlu membatasijumlah penduduk.
Saat ini, urang Banjar keturunan di Malaysiatersebar nyaris merata di semua bagian negara federasi tersebut. Banyak tokohterkenal Malaysia adalah Banjar keturunan. Sebagian besar dari mereka masihfasih menggunakan bahasa Banjar sementara generasi sekarang, akibat perkawinancampuran antar etnis, sudah banyak yang tidak bisa menggunakannya lagi.
Mayoritas orang Banjar keturunan,khususnya mereka yang mendiami kawasan perkotaan, keseharian mereka tidak lagimenggunakan bahasa Banjar. Tetapi bila bertemu sesama Banjar keturunan, bahasaBanjar dengan dialek Kalua yang mereka pergunakan. Bila kita basurah (berbincang) dalam bahasa Banjar,entah itu di kedai atau saat menaiki LRT misalnya, jangan terkejut bila adayang menegur dan berkata, “I’m Banjarese,â€.
Rasa kedaerahan orang Banjar keturunandi Malaysia ternyata sangat tinggi. Mereka berbangga sebagai etnis Banjar.Seperti bintang film, presenter, bintang iklan dan model terkenal Malaysia,Sarimah Ibrahim yang namanya sudah mendunia, ternyata masih keturunan Banjar.
Dalam sebuah wawancara,Sarimah yang lahir di Dublin, Irlandia, beribukan Inggris-Italia dan ayah urang Banjar Johor itu, dengan banggaberucap, “I’m Banjarese,â€.
