Jakarta (ANTARA) - Sekretaris Jenderal Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) Didik Suhardi meminta agar pemerintah daerah membantu menyediakan fasilitas Ujian Nasional Berbasis Komputer (UNBK).
"UNBK sebenarnya hanya bagian kecil dari penyediaan teknologi informasi komunikasi (TIK). Untuk itu, kami meminta siswa untuk mau menyediakannya terutama di daerah tertinggal, terluar dan terdepan," ujar Didik di Jakarta, Kamis (11/4).
Dia menjelaskan peralatan TIK tersebut digunakan untuk pembelajaran seperti mengakses materi-materi pelajaran yang disediakan Kemendikbud melalui TV edukasi dan juga rumah belajar. Sehingga anak dapat menambah pengetahuannya.
Menurut dia, zaman sekarang akan sulit jika hanya mengandalkan guru. Untuk itu perlu adanya infrastruktur TIK. Fasilitas TIK itu salah satunya digunakan untuk UNBK.
"UNBK ini sangat bagus untuk pendidikan karakter, karena anak akan sulit bertindak curang. UNBK ini mengutamakan kejujuran," jelas dia lagi.
Sebanyak 2.019.680 siswa Sekolah Menengah Atas (SMA) dan Madrasah Aliyah (MA) di seluruh Tanah Air mengikuti Ujian Nasional (UN) yang diselenggarakan pada 1,2,4, dan 8 April lalu.
Para siswa SMA/MA tersebut akan mengikuti UN yakni Bahasa Indonesia, Matematika, Bahasa Inggris, dan satu mata pelajaran jurusan. Sebanyak 97,8 persen Ujian Nasional Berbasis Komputer (UNBK) dan 2,2 persen Ujian Nasional Kertas dan Pensil (UNKP).
Sementara UN SMA/MA susulan akan dilakukan pada 13 April hingga 14 April 2019. Sejumlah sekolah di daerah 3T masih menggunakan UNKP.
Kemendikbud dorong pemerintah daerah bantu sediakan fasilitas UNBK.
Kamis, 11 April 2019 18:13 WIB