Banjarmasin, (Antaranews Kalsel) - Setelah berhasil di toko dan pasar modern melarang penggunaan tas atau kantong plastik, kini Pemkot Banjarmasin menggalakkan penggunaan tas bakul purun atau tas anyaman khas Banjar di pasar tradisional.
Wali Kota Banjarmasin H Ibnu Sina didampingi Wakil Wali Kota H Hermansyah serta Sekdakot Hamli Kursani dan pejabat lainnya melakukan peluncuran penggunaan bakul purun tersebut dibeberapa pasar tradisional di ibu kota provinsi tersebut, Kamis.
Ada lima pasar di lima kecamatan yang menjadi titik peluncuran tas anyaman dari tumbuhan purun tersebut, dua diantaranya, yakni, di pasar Teluk Dalam di jalan Sutoyo S, Banjarmasin Tengah dan di Pasar Pandu, di jalan A Yani Km 3,5, Banjarmasin Timur.
Menurut Wali Kota Banjarmasin H Ibnu Sina, digalakkannya penggunaan tas bakul purun ini untuk mengurangi sampah dari kantong plastik di pasar tradisional yang belum diterapkan.
"Kita berharap penerapan pengurangan penggunaan tas plastik di pasar tradisional ini bisa berhasil seperti di pasar moderen," tuturnya.
Karena penerapannya, ucap Ibnu Sina, sesuai dengan Perwali Nomor 18 tahun 2016 tentang pengurangan penggunaan kantong plastik di ritel dan pasar modern.
“Selama dua tahun pelaksanaannya, kita bisa mengurangi volume sampah plastik hingga 5 persen. Diharapkan dengan penggunaan bakul purun, volume sampah plastik bisa berkurang hingga 10 persen,” kata Ibnu Sina.
Selama ini, lanjut Ibnu Sina, dari 600 ton sampah yang masuk ke TPA Basirih setiap harinya, sekitar 15 persen merupakan sampah plastik.
"Dan sampah plastik itu sebagian besarnya dari pasar, khususnya pasar tradisional," paparnya.
Karenanya, kata Ibnu Sina, dalam beberapa bulan kedepan sebanyak lima pasar tradisional menjadi percontohan penggunaan bakul purun ini.
"Kalau berhasil efektif, maka akan kita terapkan di seluruh pasar tradisional lainnya di kota ini," pungkasnya.
Pemkot Banjarmasin luncurkan tas purun di lima pasar tradisional
Kamis, 14 Februari 2019 17:21 WIB
Selama dua tahun pelaksanaannya, kita bisa mengurangi volume sampah plastik hingga 5 persen. Diharapkan dengan penggunaan bakul purun, volume sampah plastik bisa berkurang hingga 10 persen