Barabai, (Antaranews Kalsel) - Berawal dari hobi melukis, Syahrudin bersama istrinya Lailan Supinah yang merupakan warga Desa Banua Kupang, Kecamatan Labuan Amas Utara (LAU) Kabupaten Hulu Sungai Tengah (HST) sukses mengembangkan usaha pewarna kain sasirangan.
salah satu Babinsa Koramil 1002-08/Kasarangan Serda Maskuri yang melakukan pembinaan ke wilayah kerjanya di Desa Banua Kupang, Rabu (30/1) menceritakan, Industri Kecil Menengah (IKM) yang dikembangkan Syahrudin sangat kreatif dan perlu terus mendapatkan dukungan agar lebih maju lagi.
Menurut dia, usaha yang dirintis oleh Syahrudin itu bermula isterinya Lailan Supinah yang hobi melukis atau mewarnai kain menjadi motif sasirangan.
Berangkat dari hobi tersebut, akhirnya ibu Pinah panggilan akrabnya mengikuti Pelatihan Teknis Desain Pola dan Pewarnaan Kain Sasirangan Bagi IKM Sasirangan se-kabupaten HST pada tahun 2015 dan 2016 yang diselenggaarakan oleh Distamben HST.
"Seiring berjalannya waktu, sampai saat ini usaha Syahrudin yang diberi label Rezki Sasirangan itu sudah mempekerjakan tiga orang untuk menyulam pola sasirangan di atas kain," katanya.
Usaha yang dilakoni oleh Syahrudin hampir 4 tahun itu ternyata tidak semulus harapanya, hal ini dikarenakan kekurangan modal untuk memenuhi kebutuhan bahan baku dan upah tiga orang pekerjanya.
Terkait dengan pendanaan modal tersebut, Pambakal Banua Kupang Anis Hamidi menyampaikan bahwa usaha yang digeluti oleh Syahrudin itu sudah diusulkan untuk mendapatkan bantuan modal melalui Kelompok Usaha Bersama (KUBE) dari Dinas Sosial HST.
"Semoga dengan dimasukkan dalam KUBE tersebut, masalah pendanaan usaha ini dapat terbantu, bahkan untuk membantu pemasaran, kami membuat seragam aparatur desa Banua Kupang dari hasil karya dari Rizki Sasirangan," ujar Anis.
Selain memotifasi Industri Kecil Menengah (IKM) Rizki Sasirangan Serda Maskuri bersama Pambakal Banua Kupang juga menyambangi Kelompok Usaha Bersama ANANDA milik Karmila yang juga warga Banua Kupang dengan indutri rumahan Keripik Singkong.
Dijelaskan oleh Karmila, untuk mendapatkan bahan baku singkong selama ini pihaknya mendatangkan dari Daerah Anjir Kabupaten Batola, karena di HST bahan baku singkong kurang baik untuk dijadikan keripik.
Usaha yang digeluti Karmila hampir dua tahun ini, selain untuk dijual di kios miliknya, juga melayani pesanan secara online melalui media sosial Facebook dan instagram dengan nama Keripik Singkong Ananda @anekacemilan.brb.
"Kami pernah melayani pesanan untuk wilayah Banua Enam, pernah juga kami menerima pesanan dari luar kota yaitu Kotabaru bahkan pernah juga kami melayani pesanan dari luar Provinsi yaitu dari Tarakan Kalimantan Utara," ungkap Karmila.
Untuk memenuhi kebutuhan bahan baku singkong tersebut Babinsa bersama Pembakal akan merencanakan pembudiayaan singkong sebagai bahan baku keripik itu, bekerjasama dengan instansi terkait dalam mendapatkan bibit.
"Semoga dengan adanya bahan baku singkong tersebut, usaha Karmila tidak lagi mendatangkan singkong dari daerah lain, selain untuk mengurangi ongkos produksi juga bisa dijadikan tambahan pendapat warga masyarakat Banua Kupang dalam budidaya tanaman Singkong," tegas Pambakal Banua Kupang.
Baca juga: Video-Bawaslu lepas APK yang diikat di kayu dan tiang listrik
Baca juga: Durian Mantuala Buah surga dari HST
Baca juga: Pemerintah akan bedah 785 buah rumah tidak layak huni