Kandangan, (Antaranews Kalsel) - Wakil Bupati (Wabup) Hulu Sungai Selatan(HSS) Syamsuri Arsyad menyampaikan pendidikan adalah muara dalam proses pembangunan, karna tidak ada negara-negara maju yang tidak dimulai dari pendidikan.
Ia mengatakan, yang menjadi persoalan selama ini adalah tidak semua orang menempatkan guru dan pendidikan itu sebagai pilar penopang pertama, baik dari sisi penguatan anggaran, sisi fasilitas, sarana dan prasarana tidak menjadi fokus utama perhatian.
Baca juga: HSS gelar HUT ke-73 PGRI dan Hari Guru Nasional
"Tidak meratanya pendidikan di daerah kita disebabkan jarak dan lokasi kita yang berbeda-beda, seperti rawa, dataran, pegunungan maupun di daerah-daerah terpencil lainnya yang jauh dari kota maupun sekolah," katanya, saat memberikan dalam Forum Kemajuan untuk pendidikan HSS (Ketupat) HSS, di Gedung Kesenian, Kandangan, Rabu (28/11) pagi.
Dijelaskan dia, persoalan lainnya adalah hal yang paling mendasar dari persoalan pendidikan, yaitu semangat untuk menempuh pendidikan, kurangnya minat dan semangat pendidikan d ikalangan menengah ke bawah maupun di daerah terpencil adalah salah satu penyebab tidak meratanya pendidikan di daerah.
Seandainnya seluruh guru berkualitas dan semangat mengajarnya seperti pengajar-pengajar muda dari Indonesia Mengajar ini, maka ia yakin indonesia tidak akan terlalu lama untuk mengejar ketertinggalan pendidikan dari negara-negara lain, karna kualitas mereka diakui atau tidak diakui sudah memberi warna di lingkup pendidikan HSS ini.
Baca juga: Pemkab HSS berikan penghargaan untuk 121 mahasiswa
Diharapkan dia, sesuai dengan slogan dalam kegiatan Forum Ketupat HSS yang ada yakni “Cerdas sampai ka buncu-buncu”, akan ada diskusi-diskusi yang melahirkan gagasan-gagasan baru untuk masyarakat HSS yang ada di ujung pelosok itu bisa mengecap kualitas dan fasilitas pendidikan yang sama dengan di kota.
Turut berhadir, Sekretaris Dinas Pendidikan HSS Nafarin, beserta jajaran, Officer Indonesia Mengajar Subhanudin Husein beserta pengajar-pengajar muda dari Indonesia Mengajar.