Tanjung,(Antaranews Kalsel) - Pemerintah Kabupaten Tabalong, Kalimantan Selatan tahun ini tetap mengalokasikan dana operasional Bandar Udara Warukin meski sarana transportasi udara ini dikelola PT Pelita Air Service.
Kepala UPT Bandar Udara Warukin Diinas Perhubungan Kabupaten Tabalong Rizky Maulana di Tanjung, Senin menyampaikan tahun ini dana operasional Bandar Udara Warukin berkurang dibanding sebelumnya.
"Tahun ini dana operasional Rp3 miliar lebih kecil dibanding 2017 yang mencapai Rp10 miliar," jelas Rizky.
Rizky mengatakan tahun lalu dana yang dikeluarkan untuk bandar udara lebih banyak karena keperluan pembelian mobil pemadam kebakaran senilai Rp7 miliar.
Selanjutnya dana operasional dari APBD Kabupaten Tabalong 2018 sebesar Rp3 miliar diperuntukkan bagi pengadaan dokumen, operasional dan penyediaan fasilitas keamanan di Bandar Udara Warukin.
"Biaya listrik hingga honor pegawai bandar udara dibebankan kepada pemerintah daerah," jelas Rizky.
Sementara PT Pelita Air Service anak perusahaan PT Pertamina (persero) selaku pengelola bandar udara telah melakukan renovasi landasan pacu dan fasilitas fisik lainnya.
Dengan status sebagai bandar udara khusus PT Pelita Air Service telah melayani penerbangan bagi Pertamina group dan mitra bisnisnya dengan jadwal tiap minggu masing - masing Senin dan Kamis pada minggu I dan III sejak Mei 2018.
Karena sarana angkutan udara ini merupakan aset PT Pertamina (persero) kontribusi bagi pendapatan daerah setempat pun belum ada meski tiap tahun Pemkab Tabalong mengeluarkan dana operasional miliaran rupiah.
Dana Operasional bandara Warukin berkurang
Senin, 6 Agustus 2018 20:01 WIB