Palembang (ANTARA News) - Tim Nasional Wanita U-16 dikalahkan Thailand pada pertandingan penyisihan grup B Piala AFF dengan skor 4-1 di Stadion Bumi Palembang, Rabu.
Thailand mampu menyarang empat di gawang Indonesia pada Kejuaraan Sepak Bola Wanita Asia Tenggara atau AFF Women Championship 2018 U-16 itu berkat mengedepankan permainan kolektif.
Kapten Timnas Wanita U-16, Safira Ika Putri Kartini mengakui kondisi ini berbeda dengan timnya karena ia dan rekannya terlalu ambisi menyerang sehingga melupakan sektor pertahanan.
"Jika saja kami lebih bersabar dan mengedepankan permainan tim, mungkin hasilnya akan beda," kata dia dia dalam konferensi pers usai pertandingan.
Sementara Pelatih Timnas U-16, Rudolf Nere mengatakan persiapan anak asuhnya dalam kejuaraan ini hanya dilakukan 5 minggu sehingga ketika di lapangan terlihat jelas belum mengedepankan permainan kolektif
"Kami hadapi ini adalah Thailand sebagai juara bertahan. Secara tim, mereka sangat baik sekali. Tadi babak pertama dapat imbangi karena buat gol lebih dulu tapi pemain cepat puas sehingga lupa pertahanan dan? kebobolan dua gol di babak pertama," kata dia.
Selain itu, lanjut Nere, kondisi lapangan karena hujan sehingga menyulitkan anak asuhnya untuk bergerak. Ditambah lagi pemain yang banyak sakit dan cedera sehingga timnya harus pasrah dikalahkan oleh timnas juara bertahan itu.
"Kami harus akui bahwa 2 gol terakhir itu kesalahan penjaga gawang," ucapnya.
Pelatih Timnas Thailand, Naruephon Kaenson mengatakan menghadapi Indonesia tidak ada strategi khusus sama sekali karena pemain merupakan atlet-atlet muda yang masih berkembang.
Anak asuhnya awalnya gugup karena diserang terus oleh tim tuan tumah sehingga gol pun terjadi di menit awal.
"Setelah itu diberikan motivasi agar tidak gugup, setelah itu mereka tidak gugup lagi dan terjadilah gol-gol di tim saya," ujar dia.
Pertandingan yang mempertemukan juara bertahan Thailand dan tim tuan rumah Indonesia berlangsung seru. Pada menit awal Indonesia langsung memberikan tekanan kepada tim tamu Thailand.
Secara mengejutkan, pada menit kedua, tim tuan rumah mampu menjebol gawang Thailand dari kaki Jasmin Sefia. Ratusan penonton yang hadir pun berteriak kencang sembari bertepuk tangan. Skor 1-0, keunggulan untuk Indonesia.
Namun disayangkan, pertengahan pertandingan di babak pertama giliran Thailand memberikan tekanan kepada Indonesia hingga akhirnya pada menit ke 22 Thailand mampu menjebol gawang Sofingatun dari kaki Janista Jinantuya. Alhasil Thailand mampu menyamakan skor 1-1.
Lima menit berikutnya Thailand kembali menjebol tim tuan rumah dari kaku Crathaya Pratumkul. Hingga menit akhir pertandingan dengan waktu 40 menit itu, Thailand mampu ungguli Indonesia dengan skor 2-1.
Memasuki babak kedua, Indonesia kembali ditekan dan permainan didominasi oleh Thailand. Tim tamu kembali menjebol gawang Sofingatun di menit ke 67 hingga skor 3-1. Thailand lagi-lagi menambah pundi-pundi golnya di menit ke 73 dari kaki Suchada. Skor pun berubah 4-1 dan bertahan hingga akhir babak.
Atas hasil ini, Indonesia tinggal berharap pada laga melawan Laos dan Kamboja untuk lolos penyisihan grup B.
Thailand mampu menyarang empat di gawang Indonesia pada Kejuaraan Sepak Bola Wanita Asia Tenggara atau AFF Women Championship 2018 U-16 itu berkat mengedepankan permainan kolektif.
Kapten Timnas Wanita U-16, Safira Ika Putri Kartini mengakui kondisi ini berbeda dengan timnya karena ia dan rekannya terlalu ambisi menyerang sehingga melupakan sektor pertahanan.
"Jika saja kami lebih bersabar dan mengedepankan permainan tim, mungkin hasilnya akan beda," kata dia dia dalam konferensi pers usai pertandingan.
Sementara Pelatih Timnas U-16, Rudolf Nere mengatakan persiapan anak asuhnya dalam kejuaraan ini hanya dilakukan 5 minggu sehingga ketika di lapangan terlihat jelas belum mengedepankan permainan kolektif
"Kami hadapi ini adalah Thailand sebagai juara bertahan. Secara tim, mereka sangat baik sekali. Tadi babak pertama dapat imbangi karena buat gol lebih dulu tapi pemain cepat puas sehingga lupa pertahanan dan? kebobolan dua gol di babak pertama," kata dia.
Selain itu, lanjut Nere, kondisi lapangan karena hujan sehingga menyulitkan anak asuhnya untuk bergerak. Ditambah lagi pemain yang banyak sakit dan cedera sehingga timnya harus pasrah dikalahkan oleh timnas juara bertahan itu.
"Kami harus akui bahwa 2 gol terakhir itu kesalahan penjaga gawang," ucapnya.
Pelatih Timnas Thailand, Naruephon Kaenson mengatakan menghadapi Indonesia tidak ada strategi khusus sama sekali karena pemain merupakan atlet-atlet muda yang masih berkembang.
Anak asuhnya awalnya gugup karena diserang terus oleh tim tuan tumah sehingga gol pun terjadi di menit awal.
"Setelah itu diberikan motivasi agar tidak gugup, setelah itu mereka tidak gugup lagi dan terjadilah gol-gol di tim saya," ujar dia.
Pertandingan yang mempertemukan juara bertahan Thailand dan tim tuan rumah Indonesia berlangsung seru. Pada menit awal Indonesia langsung memberikan tekanan kepada tim tamu Thailand.
Secara mengejutkan, pada menit kedua, tim tuan rumah mampu menjebol gawang Thailand dari kaki Jasmin Sefia. Ratusan penonton yang hadir pun berteriak kencang sembari bertepuk tangan. Skor 1-0, keunggulan untuk Indonesia.
Namun disayangkan, pertengahan pertandingan di babak pertama giliran Thailand memberikan tekanan kepada Indonesia hingga akhirnya pada menit ke 22 Thailand mampu menjebol gawang Sofingatun dari kaki Janista Jinantuya. Alhasil Thailand mampu menyamakan skor 1-1.
Lima menit berikutnya Thailand kembali menjebol tim tuan rumah dari kaku Crathaya Pratumkul. Hingga menit akhir pertandingan dengan waktu 40 menit itu, Thailand mampu ungguli Indonesia dengan skor 2-1.
Memasuki babak kedua, Indonesia kembali ditekan dan permainan didominasi oleh Thailand. Tim tamu kembali menjebol gawang Sofingatun di menit ke 67 hingga skor 3-1. Thailand lagi-lagi menambah pundi-pundi golnya di menit ke 73 dari kaki Suchada. Skor pun berubah 4-1 dan bertahan hingga akhir babak.
Atas hasil ini, Indonesia tinggal berharap pada laga melawan Laos dan Kamboja untuk lolos penyisihan grup B.
Editor: Ruslan Burhani