Barabai, (Antaranews Kalsel) - Madrasah Tsanawiyah Negeri (MTsN) 3 Hulu Sungai Tengah filial Belanti yang berlokasi di Desa Binjai Pirua sejak dibangun 2009 belum memiliki Musola.
Wakil Kepala Madrasah Hairullah Mahdi Senin, di Binjai Pirua menyampaikan karena belum memiliki Moshalla, siswa-siswi yang kena giliran sholat dhuha terpaksa melaksanakan di ruangan kelas.
"Bila tiba waktu djuhur anak-anak kami arahkan ke langgar terdekat yang jaraknya sekitar 250 meter dengan berjalan kaki walaupun terkadang sedikit mengganggu lalu lintas di jalan raya," katanya.
Pada tahun 2017 menurutnya memang sempat ada bantuan dari hibah Pemkab HST sebesar Rp15 juta namun hanya mampu membangun pondasi awalnya saja.
"Saat ini pembangunan terhenti karena dananya sudah habis dan panitia masih berusaha mengumpulkan dana dari berbagai sumbangan baik guru maupun masyarakat," katanya.
Walaupun jumlahnya tidak seberapa namun menurut Khairullah komitmen para guru di sekolah yang dipimpinnya tetap semangat mengupayakan terbangunnya Moshalla.
"Setiap tahunnya siswa-siswi kami selalu bertambah dan prestasinya juga selalu meningkat namun ruang kelas yang tersedia cuma lima buah, yaitu kelas 7 dan 8 sebanyak 2 buah dan kelas 9 cuma 1 buah" katanya.
Diterangkannya karena sudah tidak ada ruangan lagi maka terpaksa ruang guru, TU, UKS dan perpustakaan juga di gabung dalam satu ruangan.
Hairullah berharap Madrasah yang di bangun dengan partisipasi masyarakat melalui program kemitraan Australia Indonesia tahun 2009 tersebut mendapat bantuan kembali khususnya penyelesaian pembangunan Moshalla.
"Kami mengucapkan terima kasih jika ada donatur yang ikhlas menyumbangkan sebagian hartanya untuk beramal jariyah guna penyelesaian Moshalla di MTsN 3 HST filial Belanti yang statusnya sekarang masing mengikuti sekolah induknya di Walangku," harapnya.