Banjarmasin, (Antaranews Kalsel) - Wali Kota Banjarmasin H Ibnu Sina menyatakan, ada empat titik yang sangat penting menjadi perhatian pemertintah kota untuk dibangunkan sarana Jembatan Penyeberangan Orang (JPO).
Menurut dia saat berada di Balaikota, Selasa, diantara empat titik yang menjadi perhatiannya harus ada sarana JPO itu di Jalan A Yani KM 4,5 atau sekitar kampus Universitas Islam Negeri (UIN) Antsari Banjarmasin.
Depan RSUD Ulin Banjarmasin dan sekitar kampus Universitas Lambung Mangkurat (ULM) Banjarmasin di Jalan Brigjen Hasan Basri, Kayu Tangi.
"Banyak sekali permintaan masyarakat karena tingginya arus lalu lintas di jalan nasional seperti di Jalan A Yani itu agar pemerintah kota membangunkan sarana JPO, salah satunya rektor UIN Antasari beberapa kali menyurati kita karena beberapa mahasiswanya tewas kecelakaan saat menyeberang jalan," ujarnya.
Karena memang kenyataannya, kata Ibnu Sina, jalan nasional yang di depan kampus UIN itu bertepatan di depan jembatan flyover yang arus lalu lintasnya berkecepatan cukup tinggi.
"Tidak jauh dari kampus itu kan ada mesjid juga, memang saya melihat kalau orang mau menyeberang di sana baik ingin kekampus maupun ke mesjid sangat kesulitan sekali, hingga memang harus ada sarana JPO di sana, karena dibutuhkan banyak masyarakat," paparnya.
Demikian juga di Jalan A Yani KM 1,5 depan RSUD Ulin Banjarmasin dan ULM Banjarmasin, ucap Ibnu Sina, kaberadaan masyarakat menyeberang jalan juga sangat tinggi, hingga keselamatan mereka memang harus menjadi perhatian, dengan harus dibuatnya sarana JPO ini.
"Termasuk juga di Jalan Samudera yang merupakan daerah pasar Sudimampir dan Pasar Cempaka itu, juga sangat padat arus lalu lalang penyeberangannya," tuturnya.
Dia menyatakan, program prioritas pembangunan JPO dibeberapa titik yang direncanakan pemerintah kota ini masih bersifat exspos soal rencana atau masih wacana, belum lagi sebuah final program yang akan dilaksanakan dalam waktu dekat ini.
"Memamng belum bisa dianggarkan pada 2018 ini, tapi akan dilakukan Pemkot studinya nanti, untuk realisasinya paling bisa cepat juga pada 2019," paparnya.
Sebab, kata dia, untuk pembangunan fisik JPO ini untuk APBD perubahan 2018 tentunya sangat berat, sebab memerlukan anggaran yang tidak sedikit tentunya untuk membangunnya.