Paringin, (Antaranews Kalsel) - Daerah Irigasi (D.I) Bendungan
Pitap, yang merupakan salah satu rencana pengembangan areal irigasi baru
di Kalimantan Selatan tepatnya di Desa Nungka, Kecamatan Awayan,
Kabupaten Balangan, sudah mencapai 52 persen lebih.
Dalam
rangka menunjang ketahanan pangan Nasional, Pemerintah Republik
Indonesia mulai TA 2004 membangun Bendung dan jaringan irigasi Pitap.
Daerah Pitap mempunyai potensi untuk ditingkatkan dari irigasi tadah
hujan menjadi daerah irigasi teknis, dengan membuat Bendung pada sungai
Pitap dan Jaringan Irigasinya.
Dengan
dibangunnya Bendung D.I Pitap diharapkan dapat mengairi sawah seluas
lebih kurang 4 Ribu hektare lebih dan juga meningkatkan produksi pangan
dengan menggunakan sistem tanam dua kali dalam satu tahun.
Staff
Operasi pembangunan D.I Pitap, Medio, bersama Pelaksana Utama PT
Brantas Abipraya - PT Ashfri (KSO) Joko Riyanto, Jumat (1/12) kepada
Antara menyampaikan, saat ini pihaknya yang bertugas membuat jaringan
Daerah Irigasi Pitap, sudah mencapai hingga 52 persen pengerjaan.
"Kita
sudah mencapai sekitar 52 persen pengerjaan, dan kita yakin pada
Juni-Juli 2018, kita sudah bisa menyelesaikan jaringan daerah irigasi
Bendung Pitap ini," jelasnya.
Dikatakan, PT
Brantas Abipraya - PT Ashfri (KSO) yang melaksanakan proyek lanjutan
pembangunan jaringan D.I Pitap, mempunyai waktu selama 990 hari kalender
kerja, hingga Juli 2018 mendatang.
"Pengerjaan berjalan lancar, dan tidak ada hambatan, sehingga kita tetap yakin bisa menyelesaikan proyek tersebut," sampainya.
Sesuai
data Kementerian Pekerjaan Umum, Direktorat Jenderal Sumber Daya Air,
Balai WIlayah Sungai Kalimantan II, 19 Desember 2016, Bendung DI. Pitap
direncanakan dapat mengairi daerah irigasi Pitap seluas lebih kurang
4.755 hektare.
Luasan irigasi tersebut encakup D.I Paringin seluas
1073,45 Ha, D.I Putat Basiun seluas 1027 Ha, D.I Lok Batu seluas 577,25
Ha, D.I Sikuntan dan D.I Badalungga seluas 410,8 Ha, yang terletak
disebelah kanan dan kiri sungai Pitap.
Data
teknis Bendung D.I Pitap yaitu, luas DAS 278 km persegi, luas areal
4.700 Hektare, yype mercu ogee (Lereng Hulu tegak), type kolam olak USBR
Type I, Elevasi Lantai Muka 25.00, Elevasi Mercu + 33.70.
Elevasi
Lantai Kolam Olak + 24.50, areal genangan 75 Ha, panjang lantai Muka
10.00 M, panjang lantai hilir 35 M, lebar bendung (Total) 60.00 M, lebar bangunan penguras 2 x (2.00 x 4.20) M, lebar pintu sadap 2 x (1.50 x
2.10) M.
Total bangunan saluran primer 129 buah
dan bangunan saluran sekunder 158 buah. Dengan Rencana Anggaran Biaya
(RAB) Bendung Alokasi dana Rp92 Miliar, pembawa primer alokasi dana Rp13 miliar, dan pembawa sekunder alokasi dana Rp246 Miliar.