Badan Penanggulangan Bencana Daerah Kotabaru Kalimantan Selatan belum perlu membangun tenda darurat, meski banjir akibat meluapnya Sungai Baharu telah merenggut tiga nyawa bocah yang terseret banjir saat mandi si bendungan SMPN 5. "Masih belum perlu membangun tenda darurat, karena tidak ada pengungsi dalam peristiwa ini," kata Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah Kotabaru Tri Basuki Rahmat, Sabtu. Tiga korban meninggal itu karena terseret banjir saat korban sedang mandi bersama sembilan temannya di bendungan SMPN 5 Sungai Baharu. Meski banyak permukiman penduduk yang terendam hingga pinggang orang dewasa, namun luapan air Sungai Baharu kini telah surut dan kembali normal. Hanya sebagian sampah dan pohon yang terseret banjir masih terlihat tersangkut di jembatan dan bibir Sungai Baharu hingga ke muara laut. Mereka yang rumahnya sempat terendam kini juga sudah surut dan mulai dibersihkan lumpur dan sampah yang sempat masuk ke dalam rumah akibat terseret banjir. Namun apabila ditemukan pengungsi, tidak menutup kemungkinan Badan Penanggulangan Bencana Daerah akan membangun tenda darurat dan dapur umum. Sementara itu, jumlah korban banjir sebanyak 10 orang, diantaranya, sembilan anak-anak tiga meninggal dunia, satu anak-anak dan satu orang dewasa masih dinyatakan hilang. Sedangkan lima korban lainnya selamat, yakni, Amat Tripendi, Bayah, Bilqis, Dani dan Putra. "Sempitnya sungai membuat petugas sulit untuk melakukan-pencarian para korban," pungkas Basuki.C/C
Belum Perlu Tenda Darurat
Minggu, 4 Maret 2012 9:47 WIB