"Jangan hanya masyarakat membayar mahal, sementara pelayanan PLN kurang maksimal atau tidak meningkat," ujarnya menjawab anggota Press Room DPRD Kalimantan Selatan (Kalsel) di Banjarmasin, Selasa.
Sebagai contoh padamnya listrik dari PLN di wilayah Kalsel dan Kalimantan Tengah (Kalteng) pada malam lebaran Idul Adha, 10 Zulhijah 1438 Hijriah, menurut dia, salah satu indikator kurang maksimal pelayanan.
Semestinya, lanjut Ketua Fraksi Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) DPRD Kalsel itu, pihak PLN ekstra hati-hati atau berjaga-jaga bagaimana cara agar pada malam lebaran Idul Adha lalu tidak sampai penerangan listrik padam.
Peristiwa padamnya listrik PLN pada malam lebaran Idul Adha atau Hari Raya Haji lalu itu, mengganggu kekhusukan ibadah, ujar wakil rakyat asal daerah permilihan Kalsel V/Kabupaten Hulu Sungai Utara (HSU), Balangan dan Kabupaten Tabalong tersebut.
Selain itu, banyak kaum Muslim mengeluh dengan padamnya listrik PLN tersebut, karena persediaan ikan segar menjadi rusak/kurang enak lagi untuk konsumsi, serta gagal membuat kue buat suguhan di hari raya.
Beranjak dari pengalaman lalu dan keluharan masyarakat Muslim Kalsel khususnya, wakil rakyat bergelar sarjana agama dan sarjana hukum itu berharap, pada malam/hari-hari keagamaan lain tidak terjadi listrik PLN padam.
Oleh sebab itu, PLN harus pula meningkatan kontrok/pengawasan terhadap perangkat pembangkit tenaga listrik serta jaringannya, agar kejadian serupa malam Idul Adha 1438 H (31 Agustus ke 1 September 2017) tidak terulang, demikian Hormansyah.
Atas kejadian/padamnya listrik pada malam Idul Adha atau hari raya haji tersebut, dan membuat ketidaknyaman pelanggan, terlebih bagi kaum Muslim, manajemen PLN Wilayah Kalselteng meminta maaf, karena gangguan itu diluar dugaan para teknisi mereka.
Pasalnya secara teknis ketersediaan daya untuk wilayah PLN Kalselteng mengalami kelebihan sehingga tak ada pemadaman begilir, tetapi tiba-tiba terjadi gangguan transmisi jaringan yang mempengaruhi terhadap sistem ketenagalistrikan pada provinsi bertetangga.
Sistem kelistrikan Kalselteng kini sudah normal kembali, namun pihak manajemen Badan Usaha Milik Negara (BUMN) yang bergerak dibidang jasa ketenagalistrikan itu terus berbenah untuk memberikan pelayanan prima atau semaksimal mungkin kepada masyarakat.