Rantau (ANTARA) - Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Tapin, Provinsi Kalimantan Selatan, memperkuat langkah mitigasi bencana hidrometeorologi menyusul meningkatnya potensi banjir dan tanah longsor pada musim penghujan.
Penguatan kesiapsiagaan itu disusun secara terukur berdasarkan Kajian Risiko Bencana (KRB) Kabupaten Tapin 2023–2028 yang memetakan wilayah rawan serta jenis ancaman bencana dominan di daerah.
Baca juga: Banjir terjang Cirebon, BPBD catat 6.530 warga di 22 desa terdampak
Kepala Pelaksana BPBD Tapin M. Nor mengatakan banjir masih menjadi bencana yang paling sering terjadi, meski hingga kini masih dalam kategori terkendali seiring intensitas hujan yang relatif sedang.
“Fokus kami saat ini pada mitigasi banjir dan longsor, karena dua jenis bencana itu paling berpotensi muncul saat curah hujan meningkat,” kata M. Nor di Rantau, Kabupaten Tapin, Selasa.
BPBD Tapin, kata dia, tidak hanya mengandalkan penanganan darurat, tetapi mendorong upaya pencegahan sejak dini melalui edukasi dan penguatan kapasitas masyarakat.
Ia menyebutkan, sejumlah program sudah dijalankan seperti sosialisasi Satuan Pendidikan Aman Bencana (SPAB) di tingkat TK hingga SMP, pembentukan Desa Tangguh Bencana (Destana), serta kegiatan pembersihan Sungai Tapin melalui program Balarut di Banyu Sungai Tapin.
"BPBD memasang imbauan dan sistem peringatan dini sebagai bagian dari upaya komunikasi publik agar masyarakat lebih siap menghadapi cuaca ekstrem," ujarnya.
Ia menambahkan, kejadian banjir, angin puting beliung, dan tanah longsor terakhir terjadi di Desa Mekarsari, Kecamatan Binuang, pada Oktober lalu.
M. Nor menghimbau, agar warga meningkatkan kewaspadaan, terutama saat terjadi perubahan cuaca yang cepat.
“Jika hujan lebat disertai angin kencang, masyarakat sebaiknya menghindari lokasi rawan, seperti daerah dengan banyak pepohonan, untuk mengurangi risiko tertimpa pohon tumbang,” katanya menambahkan.
Sementara itu, Penasehat Yayasan tim relawan tapin ( TRT )Yosie Rahman mengatakan, kondisi personel dan peralatan relawan saat ini cukup memadai, meski masih terdapat keterbatasan sarana.
“Koordinasi dengan BPBD Tapin berjalan baik. Kesiapan relawan cukup, dan kesadaran masyarakat untuk melapor saat kondisi darurat juga semakin meningkat,” katanya.
Baca juga: Jalan Bypass Banjarbaru-Batulicin timbun longsor sudah dapat dilewati
Yosie berharap, dukungan pemerintah daerah terus diperkuat terutama pada jaminan keselamatan relawan dan peningkatan fasilitas pendukung penanggulangan bencana.
BPBD Tapin tingkatkan mitigasi banjir dan longsor saat musim hujan
Selasa, 16 Desember 2025 9:09 WIB
BPBD Tapin bersama relawan Tapin susur sungai sebagai upaya mitigasi banjir dan longsor saat musim hujan di Rantau, Kabupaten Tapin, Selasa (16/12/2025). (ANTARA/Muhammad Rastaferian Pasya)
