Banjarmasin (ANTARA) - Pemerintah Kota Banjarmasin, Kalimantan Selatan melakukan upaya pelestarian permainan tradisional masyarakat, yakni Layangan Dandang agar tetap eksis saat digempur permainan moderen.
Wali Kota Banjarmasin H Muhammad Yamin HR di Banjarmasin, Sabtu, menyampaikan upaya pelestarian ini dengan menggelar lomba layangan dandang Wali Kota Cup 2025.
Baca juga: MUI Banjarmasin kaderisasi ulama berwawasan dan moderat
Menurut dia, gelar lomba layangan Dandang Wali Kota Cup sebagai salah satu rangkaian memeriahkan peringatan Hari Jadi Ke-499 Kota Banjarmasin pada 2025.
"Saya mengapresiasi antusias peserta layangan dandang ini cukup tinggi, bukti permainan tradisional masyarakat ini masih lestari di Kota Banjarmasin," ujarnya.
Dia juga menyampaikan apresiasi dan terimakasih kepada Gubernur Kalsel H Muhidin yang mendukung penuh kegiatan lomba layangan Dandang Wali Kota Cup 2025, hingga memfasilitasi halaman rumah gubernur sebagai tempatnya.
Yamin menyatakan layangan dandang bukan hanya sekadar permainan tradisional, melainkan telah menjadi olahraga yang dikenal luas, bahkan hingga tingkat nasional.
Kalimantan Selatan juga telah mencatat prestasi, mulai dari rekor nasional hingga keikutsertaan di ajang internasional.
Baca juga: Pemkot Banjarmasin perluas kawasan bersih dari BAB sembarangan
"Harapan kita dengan adanya layangan dandang ini adalah yang pertama tentu mempererat silaturahim antarkomunitas layang-layang yang ada di Kalimantan Selatan," ujarnya.
Selain itu, Yamin menambahkan kegiatan ini juga menjadi ruang bagi para pehobi untuk menyalurkan kreativitas dan menikmati keanekaragaman di Provinsi Kalsel.
Wakil Wali Kota Banjarmasin Hj Ananda menambahkan pelestarian budaya lokal melalui olahraga tradisional menjadi bagian penting dalam memperkuat identitas masyarakat Kalsel.
Dia berharap ke depannya pemerintahan kota memiliki lahan sendiri untuk warga dapat menaikkan layang-layangnya, mengingat beberapa bulan yang lalu ada terjadi beberapa insiden akibat bermain layangan di sembarangan tempat.
"Kita ini punya lahan yang cukup luas dan jauh dari kendaraan bermotor, agar warga jika ingin bermain layang-layang mengganggu atau melukai pengguna jalan raya seperti yang sudah terjadi," katanya.
Baca juga: Banjarmasin gelar rembuk tani untuk ketahanan pangan dan luas lahan
