Banjarmasin (ANTARA) - Sekretaris Fraksi Partai Keadilan Sejahtera Dewan Perwakilan Rakyat Daerah Kalimantan Selatan (F-PKS DPRD Kalsel) Firman Yusi menyatakan warga Banua menunjukkan cinta damai usai pelaksanaan demo besar Aliansi Kalsel Melawan pada Senin kemarin.
Alumnus Fakultas Pertanian Universitas Lambung Mangkurat (ULM atau Unlam) Kalsel tersebut di Banjarmasin, Selasa, mengaku sebelumnya menerima banyak saran dan masukan melalui aplikasi pesan singkat Whatsapp (WA) agar tidak hadir menghadapi pengunjuk rasa.
Baca juga: Ditanya demo andil Riza Chalid, Kapolri sebut ikuti bukti
"Telepon dan WA teman-teman di dapil itu setelah melihat kerusuhan unjuk rasa pada beberapa tempat daerah lain di Indonesia menyarankan agar tidak menghadiri demonstrasi di DPRD Kalsel," tutur Firman.
Namun wakil rakyat asal Dapil Kalsel V meliputi Kabupaten Hulu Sungai Utara (HSU), Balangan dan Kabupaten Kotabaru itu tak menghiraukan saran dari para kerabatnya tersebut.
"Saya sampaikan bahwa saya yakin, unjuk rasa, penyampaian aspirasi di Kalsel akan berjalan dengan damai, oleh karenanya, tanpa mengurangi penghormatan saya atas perhatian mereka, saya sampaikan akan tetap hadir menemui massa aksi bersama anggota DPRD lainnya," ujarnya.
Ia menyatakan bersyukur masyarakat Kalsel menunjukkan cinta damai, bahkan anggota DPRD dan forum koordinasi pimpinan daerah (Forkopimda) bisa duduk bersama dengan tenang di tengah pengunjuk rasa.
Baca juga: Rektor ULM: Mahasiswa tunjukkan tak mudah diprovokasi
Diketahui, Aliansi Kalsel Melawan menggelar aksi besar-besaran dengan pusat massa di Gedung DPRD Kalsel Jalan Lambung Mangkurat, Kota Banjarmasin pada Senin.
Sejumlah tuntutan pun dirumuskan, mulai dari kasus yang menimpa ojek daring di Jakarta, mendesak pembatalan kebijakan pembentukan Taman Nasional Meratus yang dinilai merugikan masyarakat adat, hingga menuntut reformasi DPR dan Polri.
Satuan Lalu Lintas Polresta Banjarmasin menyiapkan rekayasa arus lalu lintas di sekitar lokasi aksi pengunjuk rasa.
Bahkan, Pemerintah Kota Banjarmasin pun menginstruksikan pihak sekolah memulangkan siswa lebih awal guna mengantisipasi aksi demonstrasi tersebut.
Namun, ribuan pengunjuk rasa yang terdiri dari berbagai elemen masyarakat tersebut menunjukkan aksi damai dan tanpa melakukan tindakan anarkis hingga demonstrasi berakhir.
Bahkan, pengunjuk rasa memungut sampah usai melakukan demonstrasi di depan Gedung DPRD Provinsi Kalsel.
Baca juga: Patut dicontoh, massa pungut sampah usai demo di DPRD Kalsel
