Banjarmasin (ANTARA) - Ketua Fraksi Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) DPRD Provinsi Kalimantan Selatan (Kalsel) H Suripno Sumas mengharapkan Gerakan 30 September Partai Komunis Indonesia atau G30 S/PKI ataupun sejenisnya jangan sampai terulang.
"Sebab dari pengalaman G30 S/PKI betapa pahit situasi dan kondisi negara dan bangsa Indonesia," ujar Suripno di sela-sela Sosialisasi Revitalisasi dan Aktualisasi Nilai Nilai Pancasila (Sosrev) di Jalan Meratus Banjarmasin, Ahad.
Baca juga: Kemarin, survei Capres 2024 hingga keturunan PKI
Alumnus Universitas Lambung Mangkurat Banjarmasin itu menceritakan, bahwa G30 S/PKI bermaksud mengubah dasar Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI) dari Pancasila menjadi Komunisme (Paham.Komunis).
"Padahal kita sudah punya Dasar Negara dan Dasar Hukum yang kuat yaitu Pancasila dan Undang-Undang Dasar (UUD) 1945. Pancasila itu sendiri sudah ada sejak lama sebagai falsafah serta pandangan hidup bangsa Indonesia," ujar Wakil Ketua Komisi II DPRD Kalsel tersebut.
Anggota DPRD Kalsel tiga periode itu menambahkan, dari pengalaman masa lalu dan G30 S/PKI tersebut, sejak kepemimpinan nasional Presiden Soenarto ada yang namanya Pedoman Penghayatan Pengalaman Pancasila (P4) guna memperkuat kesadaran berbangsa dan bernegara rakyat Indonesia.
"Namun seiring perkembangan perpolitikan dan pemerintahan P4 tak ada lagi. Tapi berkaitan perkembangan teknologi tingkat kesadaran berbangsa dan bernegara bagi rakyat Indonesia perlu lebih dimantapkan lagi," tambah mantan Ketua Komisi Penyiaran Indonesia Daerah (KPID) Kalsel tersebut.
Guna lebih memantapkan kesadaran berbangsa dan bernegara rakyat Indonesia antara lain melalui Sosrev atau Wawasan Kebangsa (Wasbang) sebagaimana program DPRD Kalsel dua kali dalam sebulan seperti belakangan ini, demikian Suripno Sumas.
Baca juga: Pengelola Monumen Pancasila ganti benda sejarah dengan replika
Pada kesempatan Sosrev kali ini kembali menghadirkan Tenaga Ahli Gubernur Kalsel Sugiarto Sumas sebagai narasumber, mengundang warga masyarakat serta fungsionaris/kader PKB Kecamatan Banjarmasin Timur sebagai peserta sosialisasi.

Sugiarto Sumas yang juga mantan ASN/pegawai Kementerian Tenaga Kerja dan Transmigrasi (Nakertrans) Republik Indonesia itu selain memaparkan satu persatu sjla-sila yang ada dalam Pancasila juga mengilustrasikan dengan kegiatan peringatan ke-80 Kemerdekaan Indonesia Tahun 2025.
"Kemerdekaan yang kita nikmati sekarang berkat Allah Tuhan Yang Maha Esa serta perjuangan para pendahulu atau pahlawan. Selain itu, persatuan dan kesatuan yang tercetus 28 Oktober 1928," ujar Sugiarto.
Menurut dia, mensyukuri Hari Kemerdekaan dengan berbagai kegiatan positif juga merupakan bentuk atau perwujudan Ketuhanan Yang Maha Esa yaitu sila pertama dari Pancasila.
Sebagai contoh melakukan bakti sosial serta kegiatan lain guna kemaslahatan bersama, berarti pelaksanaan dari Kemanusiaan yang adil dan beradab, serta Kesejahteraan Sosial bagi Seluruh Rakyat Indonesia, demikian Sugiarto Sumas.
