Banjarmasin (ANTARA) - Kepala Lembaga Penjaminan Mutu dan Pengembangan Pembelajaran (LPMPP) Universitas Lambung Mangkurat (ULM) Prof Agung Nugroho mengatakan ULM menjadikan akreditasi internasional The Accreditation, Certification and Quality Assurance Institut (ACQUIN) sebagai instrumen peningkatan mutu berkelanjutan.
"Kami mendorong setiap program studi untuk berani bersaing di kancah global yang dimulai dengan akreditasi internasional ACQUIN," kata dia di Banjarmasin, Kalimantan Selatan, Jumat.
Baca juga: 11 kategori dilombakan pada MTQ Mahasiswa Nasional di ULM Kalsel
ACQUIN berkedudukan di Jerman terdaftar pada European Quality Assurance Register for Higher Education (EQAR) dan diakui oleh Kementerian Pendidikan Tinggi, Sains, dan Teknologi (Kemdiktisaintek).
Saat ini ada sembilan program studi (prodi) sarjana di Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan (FKIP) ULM yang diberikan pendampingan untuk bisa meraih akreditasi ACQUIN setelah berhasil mencapai status Unggul pada akreditasi nasional.
Adapun sembilan prodi meliputi, yakni Prodi Pendidikan Ekonomi, Prodi Pendidikan Geografi, Prodi Pendidikan Sejarah, Prodi Pendidikan Sosiologi, Prodi Pendidikan Seni Pertunjukan, Prodi Pendidikan PKn, Prodi Pendidikan IPS, Prodi Pendidikan Bahasa Inggris, dan Prodi Pendidikan Bahasa Indonesia.
Baca juga: Tim mahasiswa ULM raih prestasi di Konferensi Pemuda Internasional di Malaysia
"Kami telah menghadirkan narasumber ahli Hendy Santosa dari Universitas Bengkulu yang memberikan pendampingan teknis penyusunan Self Evaluation Report (SER) berdasarkan kriteria ACQUIN," ujar Agung.
Diketahui Universitas Bengkulu menjadi perguruan tinggi pertama di Indonesia yang terakreditasi internasional oleh ACQUIN.
Agung menegaskan pencapaian standar internasional seperti ACQUIN merupakan langkah penting dalam memperkuat daya saing institusi setelah ULM memperoleh akreditasi Unggul dari Badan Akreditasi Nasional Perguruan Tinggi (BAN-PT) pada 2025.
Baca juga: ULM edukasi perlindungan pekerja migran di Taiwan