Banjarmasin (ANTARA) - Tim mahasiswa Universitas Lambung Mangkurat (ULM) yang digawangi M Naufal Yusuf Shabhan, Andi Insanul Kamil dan Jeni Amalia Kartika berhasil meraih prestasi di ajang Konferensi Pemuda Internasional di Malaysia bertajuk 2nd International Youth Conference (IYC) 2025.
"Selamat kepada tiga mahasiswa ULM dari Prodi S1 Peternakan yang telah berprestasi di ajang internasional," kata Rektor ULM Prof Ahmad Alim Bachri di Banjarmasin, Jumat.
Menurut rektor, keberhasilan ini menjadi bukti bahwa mahasiswa ULM mampu bersaing di panggung internasional dan membawa nama baik institusi di level global.
Diharapkannya capaian ini dapat menjadi inspirasi bagi mahasiswa lainnya untuk terus berkarya dan berani melangkah di ajang yang lebih luas.
Medali perunggu serta penghargaan best video dibawa pulang mahasiswa ULM dalam Konferensi Pemuda Internasional tahun kedua di Negeri Jiran itu.
Prestasi membanggakan ini menambah daftar prestasi yang diraih oleh mahasiswa ULM di kancah internasional.
Ajang ini merupakan konferensi tahunan berskala internasional yang mempertemukan mahasiswa dan akademisi dari seluruh Asia Tenggara serta negara-negara lainnya.
2nd International Youth Conference diselenggarakan oleh Nusantara Muda bekerja sama dengan Pusat Pengembangan Kewirausahaan dan Pemasaran Pascasarjana, Universiti Putra Malaysia, serta World Association of Young Scientist (WAYS).
Konferensi ini bertujuan untuk meningkatkan jejaring antar mahasiswa di tingkat nasional maupun internasional, serta memfasilitasi pertukaran ide dan kolaborasi ilmiah.
Dalam kompetisi ini, tim yang digawangi oleh M Naufal Yusuf Shabhan, Andi Insanul Kamil, dan Jeni Amalia Kartika mengangkat karya tulis ilmiah bertema “Pelestarian Genetik Itik Alabio sebagai Plasma Nutfah Kalimantan Selatan”.
Karya yang diolah mahasiswa Prodi S1 Peternakan ULM tersebut membahas secara komprehensif mengenai asal usul dan karakteristik itik alabio, penyebab terjadinya penurunan genetik murni, serta solusi strategis yang dapat diterapkan untuk menjaga kelestarian plasma nutfah unggulan daerah Kalimantan Selatan.
Persiapan panjang dilakukan oleh Naufal, Insan, dan Jeni sejak Maret hingga Mei 2025.
Proses ini diawali dengan brainstorming untuk menentukan topik, kemudian dilanjutkan dengan diskusi bersama dosen ahli, pengumpulan data, penulisan esai, hingga proses submit.
Setelah dinyatakan lolos sebagai finalis, tim melanjutkan persiapan dengan mengurus administrasi, membuat proposal pendanaan, serta melatih presentasi dalam berbagai bahasa.
ULM memberikan dukungan penuh dalam bentuk pendampingan akademik oleh Azhar Syafiq Imanullah sebagai dosen pembimbing serta pendampingan administratif dari pihak rektorat.
Dukungan tersebut turut membantu tim dalam mempersiapkan segala hal yang diperlukan hingga keberangkatan ke Malaysia.
“Ini adalah pengalaman pertama kami mengikuti lomba di tingkat internasional, sehingga sempat merasa gugup saat presentasi," ungkap Insan.
Lebih dari sekadar lomba, partisipasi dalam IYC membuka wawasan dan pengalaman baru bagi para peserta.
Insan mengaku mendapatkan banyak pelajaran, terutama dalam hal kedisiplinan, efisiensi, dan ketelitian.
Mahasiswa ULM juga berkesempatan berinteraksi dengan mahasiswa dari berbagai negara serta warga lokal Malaysia, dan belajar menggunakan tiga bahasa sekaligus yakni Melayu, Inggris, dan Mandarin.