Banjarmasin (ANTARA) - Tim Universitas Lambung Mangkurat (ULM) melaksanakan pengabdian masyarakat internasional di Taiwan berkolaborasi bersama Pengurus Cabang Istimewa Nahdlatul Ulama (PCINU) Taiwan menyelenggarakan seminar bertajuk “Edukasi Hukum untuk Perlindungan Pekerja Migran”.
"Seminar ini menjadi bagian dari rangkaian kegiatan pengabdian masyarakat internasional yang diprakarsai oleh Kepala LPPM ULM Prof Sunardi beserta tim dosen lintas fakultas," kata Wakil Rektor Bidang Akademik ULM Dr Iwan Aflanie kepada ANTARA di Banjarmasin, Jumat.
Iwan menyebut seminar itu mendapatkan apresiasi tinggi dari berbagai pihak, terutama karena menyentuh isu strategis dan berdampak luas terhadap warga negara Indonesia di luar negeri, khususnya para Pekerja Migran Indonesia (PMI) di Taiwan.
Iwan sebagai narasumber memaparkan langkah krusial terkait perlindungan hukum terhadap PMI, sekaligus membahas tantangan, peluang, dan rekomendasi kebijakan dalam mendukung kesejahteraan pekerja migran.
Menurut dia, PMI adalah pahlawan devisa negara. Kontribusi mereka sangat signifikan terhadap pertumbuhan ekonomi nasional, baik secara langsung dalam bentuk remitansi, maupun secara tidak langsung dalam memperkuat fiskal nasional.
Taiwan sendiri merupakan salah satu destinasi utama penempatan pekerja migran asal Indonesia, khususnya di sektor domestik dan manufaktur.
Jumlah PMI Indonesia di Taiwan merupakan yang terbesar ketiga di dunia, setelah Malaysia dan Arab Saudi.
Dari rangkaian perjalanan ke Taiwan, delegasi ULM juga melakukan penjajakan kerja sama institusional melalui inisiasi MoU ke National Taiwan University of Science and Technology (NTUST atau Taiwan Tech), universitas teknik terkemuka dengan peringkat QS Top 50 dunia di bidang teknologi.
Penjajakan ini merupakan peningkatan dari kerja sama sebelumnya yang masih berada di tingkat fakultas dan departemen, kini diarahkan menuju kerja sama lintas institusi secara menyeluruh.
Prof Iryanti, utusan Kantor Urusan Internasional (KUI) ULM yang turut hadir dalam pertemuan tersebut menjelaskan langkah ini merupakan strategi penting dalam memperluas kerja sama akademik dan riset internasional.
Pihaknya ingin menjadikan kerja sama ini bukan hanya seremonial, tetapi memiliki dampak nyata dalam penguatan kapasitas akademik, pertukaran mahasiswa, serta kolaborasi riset yang sejajar antara ULM dan mitra globalnya.
Langkah ini sejalan dengan arah kebijakan ULM sebagai perguruan tinggi negeri (PTN) terbaik di Kalimantan terakreditasi Unggul untuk go to World Campus, memperluas jejaring kolaboratif, serta meningkatkan visibilitas dan kontribusi global perguruan tinggi dalam menyelesaikan persoalan riil masyarakat internasional, terutama diaspora Indonesia di luar negeri.
Sekretaris LPPM ULM Yuslena Sari menegaskan komitmen LPPM untuk terus mendorong pengabdian masyarakat kolaboratif lintas negara sebagai strategi penguatan peran ULM dalam pembangunan global dan kontribusi nyata terhadap perlindungan serta pemberdayaan masyarakat Indonesia di luar negeri.
Tidak hanya menjangkau kawasan Asia Timur, sebelumnya pada Februari 2025 LPPM ULM juga sukses menjalin kolaborasi dengan Sekolah Indonesia Jeddah (SIJ), Arab Saudi dalam kegiatan pengabdian internasional bertajuk “Introducing Computational Thinking to Students: ULM and SIJ Collaboration to Build Critical Thinking”.
