Banjarmasin (ANTARA) - Banjir Riam Kiwa yang berhulu pada kawasan Pegunungan Meratus membayang-bayangi Kabupaten Banjar Kalimantan Selatan (Kalsel) setiap musim penghujan tiba.
"Oleh karenanya, kita harapkan pemerintah agar sesegera mungkin membangun Waduk Riam Kiwa," ujar Anggota DPRD Kalsel asal daerah pemilihan (dapil) Kabupaten Banjar Habib Umar Hasan Alie Bahasyim ketika dikonfirmasi, Selasa.
Wakil rakyat dari Partai Keadilan Sejahtera (PKS) asal dapil Kalsel II/Kabupaten Banjar itu berharap, pembangunan Waduk Riam Kiwa sebagai pengendali banjir sehingga tidak menimbulkan dampak yang terlalu parah.
"Di Kabupaten Banjar sejak lama atau tahun 1960-an pembangunan Waduk Riam Kanan. Tapi itu belum cukup sebagai pengendali banjir, sehingga perlu pembangunan Waduk Riam Kiwa guna lebih maksimal lagi dalam pengendalian banjir," ujar Habib Umar.
Habib Umar berharap, semua pihak agar turut menaruh perhatian guna terealisasinya pembangunan Waduk Riam Kiwa buat pengendalian banjir atau meminimalkan dampaknya.
"Terlebih bagi warga masyarakat Kabupaten Banjar atau lainnya kita harapkan dukungan/partisipasi terhadap pembangunan Waduk Riam Kiwa tersebut. Sebab keuntungannya untuk kita bersama," lanjut Habib Umar.
Sementara keberadaan Waduk Riam Kanan sekarang selain menjadi Pusat Listrik Tenaga Air (PLTA) dengan kapasitas terpasang 3 X 10 Mega Watt (MW), juga sebagai irigasi pertanian tanaman pangan, serta usaha perikanan atau tempat budidaya ikan air tawar.
Selain itu, sumber air baku buat air bersih kebutuhan masyarakat seperti melalui Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM) Bandarmasih Kota Banjarmasin, serta PDAM Intan Banjar yang melayani kebutuhan air bersih bagi penduduk Kabupaten Banjar serta Kota Banjarbaru.
"Ke depan kita harapkan, selain sebagai kawasan daerah tangkap air buat pengendalian banjir, juga multi fungsi sebagaimana Waduk Riam Kanan," harap Anggota DPRD Kalsel yang cukup "vokal" atau bersikap kritis itu.

Sebagai catatan dari sebab akibat luapan daerah aliran sungai (DAS) Riam Kiwa dan Riam Kanan Kabupaten Banjar tidak terlepas dari bencana banjir, terutama pada beberapa kawasan Martapura ibukota kabupaten tersebut.
"Kasihan masyarakat Kabupaten Banjar, khususnya warga Martapura yang selalu disibukkan dengan bencana banjir sehingga untuk usaha lain terganggu," demikian Habib Umar Hasan Alie Bahasyim.