Banjarmasin (ANTARA) - Guru Haji Buchari Arnian mengingatkan kaum Muslim masalah syirik dan amal ibadah, dalam tausiyahnya di Masjid Assa'adah Komplek Beruntung Jaya Banjarmasin, sesudah Shalat Subuh Senin.
"Pasalnya syirik bisa menutup segala amal ibadah seseorang sehingga tidak bernilai apa-apa di sisi Allah SWT," ujar keluaran Mu'alimin Barabai (165 km utara Banjarmasin) ibukota Kabupaten Hulu Sungai Tengah Kalimantan Selatan (HST Kalsel) tersebut.
Baca juga: Kaum Muslim diingatkan jangan lewatkan sepuluh hari terakhir Ramadhan
Laki-laki kelahiran pinggiran Pegunungan Meratus wilayah Kabupaten Balangan Kalsel tersebut mengemukakan masalah syirik dan amal ibadah itu dengan terlebih dahulu mengutip cerita sejumlah pendeta Yahudi berdialog dengan Syaidina Ali bin Abi Thalib.
Diceritakan, beberapa orang pendeta Yahudi mendatangi Khalifah Syaidina Umar bin Khattab bertanya dan kalau jawab salah menurut mereka, maka Islam serta Nabi Muhammad itu "bathil" (tidak benar).
Pertanyaan pendeta Yahudi itu ada sepuluh antara lain gembok dan kunci pembuka pintu langit, serta kuburan berjalan bersama penghuninya.
Baca juga: "Lailatul Qadar" dambaan kaum Muslim
Selain itu, mereka menanyakan/meminta tunjukkan makhluk yang menasihati manusia tapi dia bukan manusia, kemudian terangkan lima makhluk makhluk berjalan di bumi "kada bainduk" (tidak berinduk).
Mendengar pertanyaan-pertanyaan itu Syaidina Umar radhiyallahu anhu (ra) terdiam tidak bisa menjawab dan pendeta Yahudi pun bereaksi. Namun tiba-tiba datang Salman Al Farisi (salah seorang sahabat Rasulullah Muhammad Saw) berkata : sabar.
Salman Al Farisi pun langsung menemui Syaidina Ali ra menceritakan hal pendeta Yahudi tersebut. Pendek cerita Ali bin Abi Thalib langsung membantu memberikan jawaban, ungkap mantan aktivis Himpunan Mahasiswa Islam (HMI) itu.
"Jawaban atas pertanyaan pertama yaitu yang menjadi gembok yakni syirik dan kunci pembuka Syahadat," kutib Guru Buchari - alumnus Jurusan Sejarah Fakultas Keguruan (FKg) Universitas Lambung Mangkurat (Unlam kini ULM) Banjarmasin itu.
Baca juga: Kaum Muslim dianjurkan menggembleng nafsu amarah jadi lawwamah hingga mutmainah

Sementara jawaban atas pertanyaan kedua yaitu Ikan Nun yang menelan Nabi Yunus alaihi salam (as) dan membawanya sampai mengarungi tujuh samudera, baru Nabi Yunus keluar dari perut ikan tersebut.
"Kemudian jawaban atas pertanyaan ketiga yaitu semut pada masa Nabi Sulaiman as," lanjut Guru Buchari yang bergelar doktorandus dan magister manajemen (Drs &MM) mengutip dialog Syaidina Ali ra dengan pendeta Yahudi tersebut.
Sedangkan jawaban atas pertanyaan keempat yaitu pertama Nabi Adam as, kedua Siti Hawa, ketiga domba Nabi Ibrahim (sejarah ibadah qurban=red) dan keempat yakni ular Nabi Musa as.
"Mendengar jawaban Syaidina Ali ra tersebut, baru pendeta Yahudi itu membenarkan bahwa Islam agama yang benar dan Muhammad bin Abdullah bin Abdul Muthalib benar seorang nabi," demikian Buchari Arnian.
Sebelumnya. mantan beberapa kepala Sekolah Menengah Pertama Negeri (SMPN) di Banjarmasin itu dalam tausiyahnya di Masjid Assa'adah tersebut menceritakan dialog seorang Pendeta Buchaira dengan Rasulullah Saw pada Ramadhan dua tahun lalu.
Baca juga: Ustadz Zainal nyatakan Al Qur'an beri syafaat dunia akhirat