Banjarmasin (ANTARA) - Ustadz Haji Muhammad Ghazali Mukeri mengingatkan kaum Muslim agar jangan melewatkan begitu saja sepuluh hari terakhir Ramadhan, dalam tausiyahnya di Masjid Assa'adah Komplek Beruntung Jaya Banjarmasin, sesudah Shalat Subuh Ahad.
"Pasalnya sepuluh hari terakhir Ramadhan merupakan kesempatan luas bagi kaum Muslim untuk meminta keampunan Allah SWT," ujar alumnus Universitas Al Azhar Kairo Mesir bergelar "Lc" tersebut.
Ustadz Ghazali menegaskan, sepuluh hari terakhir Ramadhan kesempatan luas bagi kaum Muslim memohon keampunan yang sempurna kepada Allah SWT supaya terbebas dari neraka.
"Oleh karena itu, manfaatkan kesempatan luas tersebut dengan sebaik-baiknya atau jangan lewatkan begitu saja," ujar Pimpinan/pengasuh salah satu Pondok Pesantren (Ponpes) di Kecamatan Kertak Hanyar Kabupaten Banjar Kalsel tersebut.
Ia menerangkan, bahwa kemampuan Allah tersebut ada tiga tingkatan yaitu maghfirah atau keampunan biasa yang belum sebagai jaminan terbebas dari neraka.
"Sebab ada saja orang yang beriman masuk neraka, karena ada sesuatu kesalahan kecil mungkin yang tidak dia sadari," jelas putra almarhum H Mukeri Gawit, seorang ulama intelektual dan pernah Anggota DPRD Kalsel.
Selain itu, 'afuun atau kemaafan kedudukannya lebih keampunan biasa, dan "ikun minannar" suatu kemampuan yang sempurna. "Ikun minannar ini masuk dalam doa sepuluh hari terakhir Ramadhan," lanjutnya.

Ia menambahkan, bahwa pengertian orang yang meraih kemenangan tidak pernah dalam neraka (maksudnya pernah masuk neraka walaupun sebentar, baru masuk surga).
Orang-orang yang meraih kemenangan di alam akhirat nanti selain melakukan ibadah puasa Ramadhan, juga peribadatan lain sesuai Sunnatullah dan Sunnah Rasulullah Saw.
Selain itu, melakukan shalat sunat kabliah dan bahdiah (sebelum dan sesudah Shalat Dzuhur) secara istiqamah atau terus menerus tanpa terputus putus sepanjang hayat, lanjut mantan Anggota DPRD Kota Banjarmasin tersebut.
"Kemudian menangis karena takut dengan Allah, serta duduk dan berzikir dari usai Shalat Subuh hingga terbit fajar/matahari,* lanjutnya seraya menambahkan, alangkah baiknya duduk dan berzikir itu masjid," demikian HM Ghazali Mukeri.