Banjarmasin (ANTARA) - Kantor Perwakilan Bank Indonesia (KPw BI) Provinsi Kalimantan Selatan (Kalsel) memetakan cara pengendalian inflasi dari hulu ke hilir dan dijelaskan kepada pemerintah daerah serta instansi terkait untuk meningkatkan laju pertumbuhan ekonomi di provinsi setempat.
Kepala BI Kalsel Fadjar Majardi, di Banjarmasin, Selasa, mengatakan pengendalian inflasi di Kalsel yang dimulai dari hulu, yakni perluasan pemanfaatan teknologi budi daya ikan (ikan gabus dan ikan peda), penggunaan bibit unggul padi dan pupuk batu bara bagi tanaman cabai.
Baca juga: BI Kalsel buka layanan tukar uang melalui SERAMBI 2025
Kemudian, perluasan implementasi teknik budi daya apung tanaman padi dan cabai, kerja sama antardaerah terkait pasokan barang komoditas bawang merah dan telur ayam ras, dan perluasan optimalisasi lahan (Opla) khusus komoditas beras dan jagung.
“Untuk pengendalian inflasi di hilir dengan menggelar operasi pasar, beras SPHP, pasar murah. Lalu, optimalisasi Jukung Pangan untuk komoditas beras, bawang merah, cabai, telur, minyak goreng,” kata Fadjar.
Berikutnya, penguatan produk olahan (hilirisasi) untuk komoditas ikan gabus, ikan peda, bawang merah, dan cabai.
Baca juga: Bank Kalsel proaktif cegah modus penipuan
Dalam pengendalian inflasi dari hulu ke hilir ini, kata Fadjar lagi, perlu sistem perantara dalam hal pemasok dan pendistribusian barang dan komoditas yang bertindak sebagai off taker hasil pertanian, peternakan, dan perikanan.
Bahkan, ujar dia lagi, di Kalsel telah dicanangkan ada enam BUMD yang akan mengurusi pangan sebagai off taker atau pihak pembeli sekaligus mendistribusikan hasil khususnya komoditas ikan gabus, ikan peda, bawang merah, cabai, dan beras.
Sistem perantara berikutnya adalah optimalisasi penggunaan cold storage/silo untuk komoditas ikan gabus, ikan peda, daging ayam ras, dan jagung. Lalu, optimalisasi sistem setelah panen untuk komoditas bawang merah, cabai, dan beras.
Fadjar mengungkapkan, agar upaya pengendalian inflasi dari hulu ke hilir ini berhasil, perlunya menjaga kelancaran distribusi mulai dari dukungan infrastruktur jalan, proses bongkar muat, dan kolaborasi Satgas Pangan serta koordinasi penambahan frekuensi penerbangan lewat transportasi udara dengan pihak maskapai dan otoritas bandara.
Baca juga: Bank Kalsel bangun gazebo di anjungan Taman Mini Indonesia Indah