Sukabumi, Jabar (ANTARA) - Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Sukabumi, Jawa Barat, menyebutkan bencana hidrometeorologi seperti banjir dan tanah longsor yang melanda wilayah itu pada 6-7 Maret semakin meluas, yang awalnya sembilan titik menjadi 18 titik.
"Hingga saat ini dari hasil pendataan petugas di lapangan, jumlah lokasi yang terdampak bencana tersebar di 18 titik," kata Kepala Pelaksana BPBD Kota Sukabumi Novian Rahmat di Sukabumi, Jumat.
Novian memaparkan banjir terjadi di 14 titik, Tembok Penahan Tanah (TPT) ambruk di tiga titik, dan longsor di satu titik. Tidak ada korban jiwa pada bencana yang melanda Kamis (6/3) malam hingga Jumat (7/3) dini hari.
Data sementara jumlah warga yang terdampak bencana sebanyak 91 jiwa, kata dia, kemungkinan jumlah ini masih akan terus bertambah karena petugas penanggulangan bencana masih melakukan asesmen di lokasi bencana.
Baca juga: Kemensos kirim bantuan bagi korban longsor banjir bandang di Sukabumi
Adapun pemicu terjadinya banjir di Kota Sukabumi yang melanda 14 titik antara lain terjadinya pendangkalan sungai akibat banyaknya sampah yang menumpuk, penyempitan aliran sungai, tersendatnya drainase oleh sampah, dan lainnya.
Bantuan darurat, kata dia, sudah didistribusikan ke para penyintas bencana. Petugas di lapangan tidak hanya menangani warga yang terdampak bencana, tetapi melakukan normalisasi air sungai.
"Banjir paling parah melanda Kampung Santiong, RT 04 dan 05, RW 07, Kelurahan Cipanengah, Kecamatan Lembursitu," ucapnya.
Baca juga: BPBD: Banjir landa tujuh lokasi di Kota Sukabumi
Selain memberikan bantuan kepada para warga yang terdampak bencana, pihaknya juga melakukan normalisasi aliran air. Dari pantauan di lokasi, air sudah surut di daerah yang mayoritas terdampak banjir.
Pihaknya mengimbau kepada warga untuk selalu waspada, karena potensi terjadinya banjir masih tinggi. Sesuai prakiraan cuaca BMKG, wilayah Kota Sukabumi masih berpotensi turun hujan dengan intensitas tinggi pada siang hingga malam.
Selain itu warga diimbau bergotong-royong untuk membersihkan saluran air untuk mengantisipasi hujan deras yang bisa memicu terjadinya banjir.
Baca juga: Seorang warga Sukabumi tertimpa rumah ambruk akibat cuaca buruk
Pewarta: Aditia Aulia Rohman
Editor: Risbiani Fardaniah