Banjarmasin (ANTARA) - Ustadz H Muhlidi Sulaiman menyatakan bahwa puasa mengandung nilai amal yang lengkap, dalam tausiyahnya di Masjid Assa'adah Komplek Beruntung Jaya Banjarmasin, sesudah Shalat Subuh Senin.
Ustadz Muhlidi yang juga pegawai Kementerian Agama Kecamatan Banjarmasin Tengah Kalimantan Selatan (Kalsel) menyatakan itu dengan mengutip kandungan Kalam Hikmah Ibnu Athaillah Askandari, seorang ahli sufi/tarekat dari Mesir.
Baca juga: Kaum Muslim diajak manfaatkan Ramadhan menjadi "super mutaqin"
Ia menjelaskan, bahwa amal itu berdasarkan sifat pada intinya ada tiga yaitu yaitu Syari'at, Tarekat dan Hakikat yang dari masing-masing mempunyai fungsi sendiri-sendiri, namun. Tetap dalam kesatuan atau berkolaborasi.
Sebagai contoh amal yang bersifat Syariat fungsinya untuk membaguskan/membersihkan anggota badan, sedangkan amal Tarekat buat membersihkan hati dan amal hakikat guna membaguskan rohani.
Menurut dia. syari'at, tarekat dari hakikat merupakan amat ta'at artinya melakukan sesuatu sesuai tuntunan agama atau Sunnatullah serta Sunnah Rasulullah Muhammad Saw.
Baca juga: Kaum Muslim diingatkan apapun pekerjaan jangan lupakan Allah
Sedangkan amal maksiat jelas, namun yang samar-samar seperti merasa diri sendiri paling hebat dari orang lain beramal ibadah juga termasuk maksiat, tutur ustadz yang bergelar Sarjana Agama (SAg) tersebut.
Oleh karenanya dalam amal syari'at itu ada taubat, taqwa dan istiqamah. "Taubat itu bukan saja oleh orang ahli maksiat, tapi seperti merasa diri paling hebat/paling benar juga masuk msksiat kepada Allah SWT," lanjutnya.

Sementara amal tarekat terdiri dari ikhlas, Sisiddiq dan tumaninah. Amal hakikat yaitu muraqabah, mushahabah dan ma'rifat
"Jadi berdasarkan materi atau muatan-muatan dari semua sifat serta bentuk amal, puasa merupakan amal yang meliputi syari'at, tarekat dan hakikat," demikian Muhlidi Sulaiman.
Baca juga: Khatib Guru Saiful nyatakan puasa kandung nikmat tiada ternilai