Tanjung (ANTARA) - Jumlah penduduk miskin di Kabupaten Tabalong, Kalimantan Selatan masih cukup tinggi mencapai 14 ribu kepala keluarga dan menjadi pekerjaan rumah besar bagi pemerintah daerah.
Sekretaris Bapperinda Kabupaten Tabalong Sujadi mengatakan meski angka kemiskinan saat ini turun dari 5,7 persen menjadi 5,6 persen namun garis kemiskinan masih tinggi termasuk jumlah pengangguran sehingga perlu mendapat perhatian serius semua pihak.
Baca juga: Kalsel kemarin dari angka kemiskinan hingga wisata Balangan
"Intervensi sudah kita lakukan namun garis kemiskinan di Tabalong masih tinggi," jelas Sujadi di Tabalong, Selasa.
Dari hasil pendataan jumlah warga miskin sendiri terbanyak di Kecamatan Banua Lawas dari 12 kecamatan di Kabupaten Tabalong.
Terpisah Camat Banua Lawas Suwandi mengatakan dari SK kemiskinan tahun 2024 terdata jumlah warga miskin di wilayahnya mencapai 3.557 kepala keluarga tersebar di 15 desa.
"Perlu kolaborasi dan pengawasan yang konsisten untuk penanganan kemiskinan khususnya di Kecamatan Banua Lawas," ungkap Suwandi.
Sementara itu dalam Musrenbang tingkat Kecamatan Banua Lawas, Sekretaris Bapperinda Tabalong Sujadi memaparkan terkait rancangan awal RKPD 2026 untuk pertumbuhan ekonomi yang tangguh berdaya saing inklusif bagi kesejahteraan masyarakat.
"Tujuh program prioritas untuk mewujudkan Tabalong SMART yakni sejahtera, mandiri, religius dan terdepan sesuai visi dan misi bupati terpilih," jelas Sujadi.
Baca juga: RKPD 2026 Kecamatan Banua Lawas targetkan tekan angka kemiskinan
Program prioritas mencakup wifi gratis, satu desa satu da'i, cetak 15 ribu tenaga terampil, 1.000 beasiswa sarjana hingga kredit nol persen untuk UMKM.