Banjarbaru, Kalsel (ANTARA) - Polsek Cempaka, Polres Banjarbaru, Polda Kalimantan Selatan mencegah tawuran para remaja yang terjadi di sekitar Simpang 4 Pemasiran Ujung Murung Kec.Cempaka Kota Banjarbaru.
Kapolsek Cempaka Iptu Ketut Sedemen di Cempaka, Kota Banjarbaru, Minggu, menjelaskan semua berawal saat petugas menerima informasi dari masyarakat akan terjadinya tawuran di lokasi tersebut dan petugas langsung merespon cepat, setibanya di lokasi mendapati sekelompok remaja yang langsung berlarian.
Baca juga: Polsek Cempaka tangkap kawanan spesialias curanmor dan rumah kosong
Petugas mengamankan empat remaja yang rata-rata masih di bawah umur berinisial MK, AK, MAS dan YP serta tiga bilah senjata tajam di sekitar lokasi yang di duga akan dipergunakan untuk tawuran.
Selanjutnya Unit Reskrim Polsek Cempaka dibantu Unit Resmob Polres Banjarbaru melakukan interogasi kepada empat remaja yang diamankan dan tidak berapa lama kembali mengamankan tujuh orang remaja yang sempat lari di beberapa tempat dengan inisial FAD, MAN, MKN, MKB, RAR, APT dan SF.
Saat diinterogasi tujuh remaja menunjukkan tiga lokasi mereka menyimpan berbagai senjata tajam dan petugas menyita 13 bilah senjata tajam.
Kapolsek Cempaka juga menjelaskan dari hasil kegiatan yang dilakukan total yang diamankan petugas sebanyak 11 orang remaja dan 16 bilah senjata tajam diantaranya 11 bilah jenis parang, tiga bilah jenis samurai, satu bilah jenis pisau dan satu baja ringan bergerigi.
Setelah dilakukan pemeriksaan kepada 11 remaja itu kemudian Kapolsek Cempaka beserta Kanit Reskrim Polsek Cempaka melakukan koordinasi dengan Ketua RT tempat kejadian, Tokoh Masyarakat dan Bhabinkamtibmas disepakati untuk dilakukan pembinaan terhadap remaja yang diamankan itu.
Baca juga: Polisi gerebek rumah pengedar sabu di wilayah Cempaka Raya
"Setelah kami lakukan pendataan dan pembinaan, kemudian dilakukan pemanggilan kepada seluruh orang tua para remaja tersebut," ucap Ketut.
Pada Sabtu siang, sekitar pukul 12.30 WITA seluruh remaja yang diduga hendak melakukan tawuran itu disuruh meminta maaf dan dikembalikan kepada orang tuanya untuk dibina dan diawasi pihak keluarga ke depannya.
"Hal ini kami lakukan karena mereka hanya ikut-ikutan dan bukan merupakan kelompok gengster, selain itu juga belum terjadinya peristiwa tawuran sehingga tidak ada korban," tuturnya.
Ketut juga mengatakan untuk senjata tajam yang ditemukan juga tidak dalam kuasa para remaja, namun dalam hal ini seluruh senjata tajam yang ditemukan dilakukan penyitaan guna menghindari hal-hal yang tidak diinginkan ke depannya.
Diharapkan Ketut, kepada seluruh masyarakat terutama para orang tua agar melakukan pengawasan terhadap anak-anaknya agar tidak terpengaruh dengan ajakan-ajakan negatif dari sekelompok orang, baik melalui WA maupun media sosial agar tidak terjadi hal-hal yang tidak diinginkan.
Baca juga: Menteri HAM turunkan tim pantau kasus penembakan siswa di Semarang