Anggota Relawan Gabungan HST Adie, di Barabai, Jumat, mengatakan saat ini ketika melintas di ruas jalan tersebut mesti berhati-hati, karena adanya kerusakan jalan di beberapa titik.
"Ada puluhan lubang baik besar dan kecil sangat membahayakan, disamping mobilitas angkutan berat juga tinggi di jalur alternatif tersebut," ujarnya dalam keterangan kepada wartawan.
Dijelaskan dia, dari pengamatan lapangan pun rambu-rambu lalu lintas sangat minim, dan Penerangan Jalan Umum (PJU) juga kurang.
Baca juga: Kerusakan infrastruktur jalan dan jembatan akibat banjir di HST capai ratusan miliar
Hal ini menyebabkan kondisi gelap di beberapa titik, sehingga bagi pengguna jalan baik roda dua maupun empat rentan terdampak kecelakaan lalu lintas (laka lantas), karena adanya kerusakan jalan tersebut.
"Untuk semua pengguna jalan baik roda dua, empat dan seterusnya, kami imbau berhati-hati dan memperlambat laju kendaraan, demi kenyamanan dan keselamatan bersama," imbau Adie.
Selain itu, menjelang Haul Guru Sekumpul yang ke-20 berdasarkan pengalaman tahun sebelumnya, jamaah haul diperkirakan arus jemaah akan banyak melewati jalan tersebut.
Pihaknya pun berharap agar Pemerintah Provinsi (Pemprov) Kalsel melalui perangkat daerah terkait, dapat turun melihat langsung kondisi di lapangan, serta melakukan perbaikan jalan yang berlubang.
Baca juga: Truk batu bara terguling di Jalan Lingkar Walangsi-Kapar HST
"Paling tidak bisa antisipasi dampak laka lantas dengan perbaikan di beberapa titik, kami prediksi kepadatan kendaraan jelang haul bisa terjadi dari 3 Januari dan pasca haul hingga tanggal 7-8 Januari 2024 mendatang," terangnya.
Puluhan lobang baik besar dan kecil sangat mengganggu dan membahayakan bagi pengguna, apalagi kondisi di malam hari.
"Besar harapan kami ada perhatian dari pihak terkait dapat turun ke lapangan melakukan perbaikan," tambahnya.
Berdasarkan pantauan wartawan ANTARA di ruas jalan Walangsi-Kapar telah dilakukan upaya penutupan lubang oleh para relawan, walaupun penambalan bersifat masih secara swadaya.