Jakarta (ANTARA) - Sebanyak tiga ton garam atau natrium klorida (NaCl) berhasil disemai ke udara oleh petugas gabungan menggunakan pesawat operasi modifikasi cuaca untuk mengurangi intensitas hujan yang dapat pemicu bencana hidrometeorologi di wilayah Jawa Barat.
Kepala Pusat Data, Informasi, dan Komunikasi Kebencanaan BNPB Abdul Muhari dalam keterangan di Jakarta, Kamis, mengatakan penyemaian garam tersebut dilakukan dalam tiga kali penerbangan pesawat Cessna Caravan 208B yang dilakukan, Rabu (11/12), sejak siang-malam, dini hari.
Wilayah sasaran penyemaian adalah awan penghujan potensial di bagian barat daya Jawa Barat-barat laut Jawa Barat yang berada pada ketinggian 10.000-11.000 kaki atau lebih dari tiga kilometer.
Tim operasi modifikasi cuaca dari BNPB, TNI Angkatan Udara, dan Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) hari ini masih bersiaga di Lanud Halim Perdanakesuma untuk mempersiapkan penyemaian selanjutnya ke beberapa kawasan awan penghujan potensial sesuai dengan pantauan satelit cuaca.
Total 50 ton garam disiapkan BNPB untuk disemai ke awan potensial di Jawa Barat, dalam beberapa hari ke depan demi mengurangi potensi hujan yang telah memicu bencana hidrometeorologi, seperti banjir dan tanah longsor di Kabupaten Sukabumi dan Cianjur pada 3-4 Desember 2024.
BNPB menilai penyemaian menggunakan pesawat yang intens dengan metode jumping seperti ini dapat mengoptimalkan proses merestribusi awan penghujan di langit Jawa Barat ke laut sehingga intensitas hujan di kawasan terdampak bencana dapat dikurangi.
Baca juga: BPBD DKI kembali modifikasi cuaca pada 12-14 Desember 2024
Baca juga: Dua armada pesawat diterbangkan modifikasi cuaca di selatan Jawa Barat
Baca juga: Pemerintah terus lakukan modifikasi cuaca antisipasi hujan ekstrem
Pewarta: M. Riezko Bima Elko Prasetyo
Editor: M. Hari Atmoko