Banjarmasin (ANTARA) - Guru Haji Saiful Anshari mengungkapkan rahasia Dajjal dan Nabi Isa alaihi salam (as), dalam tausiyahnya di Masjid Assa'adah Komplek Beruntung Jaya Banjarmasin, sesudah Shalat Subuh Selasa.
"Dajjal dan Nabi Isa mempunyai gelar sama yaitu Al Masih atau dengan sebutan Masihidajjal dan Isa Al Masih. Namun Dajjal masih bisa dikalahkan Nabi Isa as," ujar Guru Saiful.
Pasalnya, ujar Guru Saiful, perlakuan Dajjal kepada umat manusia menjelang hari kiamat, tidak cuma pertaruhan hidup atau mati, tapi yang lebih mendasar iman terhadap Allah SWT.
"Berbeda dengan 'serangan fajar' waktu Pemilihan Umum (Pemilu) atau Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) yang bukan pertaruhan hidup atau mati dan kelaparan, tapi semata-mata karena duit dan karena lemahnya iman," lanjutnya.
Oleh sebab itu, lanjut Guru Saiful, eluaran Pondok Pesantren (Ponpes) "Ibnu Amin" Pamangkih Kabupaten Hulu Sungai Tengah (HST) Kalimantan Selatan (Kalsel) tersebut, Allah menurunkan Nabi Isa as dari surga untuk melawan kezaliman Dajjal.
"Kemudian daripada itu, yang lebih mendasar untuk mengembalikan manusia ke jalan yang benar yang Allah ridhai," ujar Guru Saiful yang juga memiliki perguruan "tahfidz" (hafal Qur'an) tersebut saat kajian rutin "Sifat 20" atau Tarekat "Asy'ariyah" di Masjid Assa'adah tersebut.
Dalam kajian Sifat 20 tersebut, membicarakan sifat harus bagi Rasulullah Muhammad Saw yaitu "An'aradul Basyariah" (berkemanusiaan) karena memang Rasulullah Saw juga seorang manusia sebagaimana umat manusia lainnya.
"Walau Rasulullah Saw seorang manusia, tapi Beginda Rasul tersebut tidak mungkin gila. Karena Allah yang selalu menjaga," lanjut guru kelahiran Kandangan (135 km utara Banjarmasin) ibukota Kabupaten Hulu Sungai Selatan (HSS) itu.
Pada kesempatan tersebut, Guru Saiful mengingatkan atau menganjurkan terutama bagi kaum Muslim yang dalam suami istri dan istrinya sedang hamil.
"Saat mengandung itu, sebaiknya sang suami mengamalkan membaca Surah Yusuf. Hal tersebut bukan berarti anak supaya 'bungas' (cantik/tampan) seperti Nabi Yusuf, tapi agar jangan menjadi orang pendendam," ujarnya.
Begitu pula"bini" (sang istri) yang mengandung mengamalkan baca Surah Mariam dengan harapan anak yang lahir kelak tahan uji, walau dicaci maki dan dihina sekali pun tetap sabar, tidak tersinggung, lanjutnya.
"Sebagaimana hal Siti Mariam (ibunda Nabi Isa as) bagaimana pun mendapat hinaan, tetap tabah dan sabar," demikian Guru Saiful Anshari.