Kotabaru (ANTARA) - Kepala Kantor Wilayah Kementerian Hukum dan HAM Kalimantan Selatan Jumadi menegaskan Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) harus menghindari kekerasan saat mengatur kedisiplinan warga binaan dengan mengedepankan pendekatan persuasif dan humanis.
"Jangan sampai ada kekerasan karena jelas dilarang dalam pembinaan," kata Jumadi saat kunjungan kerja ke Lapas Kelas IIA Kotabaru, Minggu.
Menurut dia, banyak cara bisa dilakukan dalam pola pendekatan lebih manusiawi ketika seorang warga binaan pemasyarakatan melakukan kesalahan atau hal pelanggaran lainnya.
Kekerasan, kata dia, tak hanya menimbulkan rasa permusuhan antara petugas dan narapidana sehingga bisa berdampak luas hingga terjadinya gangguan keamanan.
Jumadi juga mengingatkan potensi terjadinya tindak kekerasan antar sesama narapidana atau tahanan yang perlu dicegah.
"Jika timbul konflik antar sesama warga binaan maka yang salah petugas dalam pembinaan dan pengawasan, pastikan kita bisa menjaga psikologis mereka karena sangat mempengaruhi tingkat emosional," jelasnya.
Saat mengunjungi Lapas Kelas IIA Kotabaru, Jumadi menyampaikan pula arahan penting terkait peningkatan kualitas pelayanan.
Dia menekankan pentingnya pelayanan yang baik terhadap warga binaan, termasuk pemenuhan kebutuhan dasar mereka seperti sandang dan pangan, serta perawatan dan pembinaan yang optimal.
Kakanwil juga menganjurkan agar pihak lapas memberikan pelatihan keterampilan yang relevan dan bermanfaat bagi warga binaan, seperti pelatihan tata boga dan produksi barang yang memiliki potensi pasar di wilayah setempat.
Lebih lanjut, Jumadi memberikan apresiasi atas kebersihan dapur Lapas Kotabaru yang dianggap mencerminkan komitmen pihak lapas memberikan pelayanan yang layak bagi warga binaan.
Lapas harus hentikan kekerasan saat atur disiplin warga binaan
Minggu, 3 November 2024 21:05 WIB