Banjarmasin (ANTARA) -
Wali Kota Banjarmasin, Kalimantan Selatan H Ibnu Sina menyampaikan komitmen daerahnya untuk target 80 persen wilayah kelurahan tidak ada lagi atau stop buang air besar (BAB) sembarangan pada 2024.
Disampaikan dia di Banjarmasin, Selasa, saat ini gerakan Open Defecation Free (ODF) atau gerakan Stop Buang Air Besar Sembarangan di kotanya sudah pada 32 kelurahan atau 61 persen dari 52 kelurahan di kota ini.
"Insyaallah akan ada 10 kelurahan lagi yang deklarasi stop BAB sembarangan ini pada akhir November 2024," ucapnya.
Dengan adanya deklarasi 10 kelurahan lagi, kata dia, optimis target tercapai hingga 80 persen kelurahan untuk menjaga lingkungan yang sehat dan bersih, tidak ada lagi BAB sembarangan yang langsung nyemplung ke sungai.
Ibnu Sina mengakui mengubah perilaku masyarakat bukan hal yang mudah, terutama di daerah bantaran sungai, di mana kebiasaan BAB sembarangan sudah lama mengakar.
"Untuk menghilangkan kebiasaan ini butuh dialog panjang, apalagi kalau sudah menyangkut jamban (toilet ) di pinggir sungai. Ini harus kita atasi bersama," ujarnya.
Dia menambahkan bahwa kebiasaan tersebut tidak hanya terkait perilaku individu, tetapi juga masalah ketersediaan infrastruktur sanitasi yang layak.
"Kita bersyukur, Banjarmasin sudah memiliki instalasi pengolahan air limbah di beberapa titik dan sistem komunal menggunakan pipa, termasuk biofilter. Ini langkah penting untuk memastikan akses sanitasi di kota kita semakin baik," ujar Ibnu Sina.
Menurut data, akses sanitasi layak di Banjarmasin saat ini telah mencapai 95 persen, melebihi target nasional 90 persen yang tercantum dalam Rencana Pembangunan Jangka Menengah (RPJM).
Namun, tantangan masih ada dalam mencapai sanitasi sehat, baru tercapai 3 persen, sementara target nasional adalah 15 persen.
Oleh karena itu, Ibnu Sina menyatakan, capaian ini perlu terus didorong melalui sosialisasi dan edukasi di masyarakat, terutama di kawasan pinggiran sungai.
"Kita harus bekerja sama agar masyarakat di bantaran sungai berhenti buang air di sungai. Mereka perlu diarahkan untuk menggunakan fasilitas komunal atau biofilter yang sudah kita sediakan di darat," ucapnya.
Dikatakan Ibnu Sina, dalam upaya mencapai target stop BAB sembarangan tersebut, Pemko Banjarmasin akan memprioritaskan 20 kelurahan yang masih berstatus belum tersebut.
Menurut dia, beberapa daerah yang menjadi perhatian khusus meliputi Kelayan, Mantuil, Alalak dan untuk daerah Pasir Mas sudah dapat diatasi.
"Pasir Mas itu kan daerah pelambuan, sudah hampir tidak ada lagi BAB sembarangan di sana. Tinggal beberapa kelurahan yang harus kita tuntaskan," ujarnya.
"Kita punya satu keunggulan, bahwa dengan kolaborasi lintas sektor dan partisipasi masyarakat, target ini bisa kita capai," ujarnya lagi.