Banjarbaru (ANTARA) - Stasiun Klimatologi Kelas I Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) Provinsi Kalimantan Selatan (Kalsel) memberikan empat rekomendasi kepada pemerintah daerah setempat guna menyikapi musim hujan periode 2024/2025 yang saat ini sudah mulai berlangsung.
“Pemerintah daerah dan masyarakat agar lebih siap dan mengantisipasi potensi bencana hidrometeorologi selama periode musim hujan seperti banjir dan tanah longsor, terutama di wilayah yang mengalami sifat musim hujan di atas normal atau lebih basah dibanding biasanya,” kata Prakirawan Stasiun Klimatologi Kelas I BMKG Kalsel Wiji Cahyadi dalam Konferensi Pers Prediksi Musim Hujan 2024/2025 Kalimantan Selatan di Banjarbaru, Kamis.
Baca juga: BMKG Kalsel edukasi informasi cuaca guna sikapi peningkatan suhu
Selanjutnya, kata dia, pemerintah daerah juga harus lebih optimal mengedukasi masyarakat tentang cara menghadapi risiko bencana yang berpotensi terjadi selama periode musim hujan serta memperhatikan peringatan dini yang dikeluarkan BMKG.
“Selain itu, kami meminta pemerintah daerah dan lembaga terkait menjadikan informasi prediksi musim hujan 2024/2025 sebagai acuan menyusun rencana aksi dini untuk menekan kerugian yang dapat ditimbulkan akibat bencana hidrometeorologi," ujarnya.
Kemudian, juga meminta pemerintah daerah mengimbau masyarakat untuk menjaga kebersihan lingkungan guna mencegah penyebaran penyakit yang rawan terjadi pada periode musim hujan seperti demam berdarah.
Berdasarkan rilis prakiraan cuaca, ujar Wiji, awal musim hujan di Kalsel pada periode 2024/2025 terjadi tidak secara bersamaan. Terjadi hujan 3,1 persen di sebagian kecil wilayah Kalsel bagian utara pada periode September, sementara untuk periode Oktober terjadi hujan 90,5 persen di seluruh wilayah Kalsel, dan periode November terjadi hujan 6,4 persen di wilayah Kalsel bagian tenggara.
Baca juga: BMKG Kalsel mempradiksi 10 kabupaten/Kota di Kalsel cerah berawan
Dia menjelaskan, jika dibandingkan antara periode 2024/2025 dengan periode 1991-2020 di wilayah Kalsel, tahun ini musim hujan yang terjadi lebih awal (61,8 persen), waktu normal (34,7 persen) di sebagian besar bagian barat dan sebagian tenggara, dan hujan lebih lambat (3,5 persen) di bagian tenggara. Kemudian, musim hujan tahun ini 89 persen kategori normal, 11 persen kategori atas normal.
Wiji menuturkan, puncak musim hujan periode kali ini 61,3 persen terjadi pada November 2024-Januari 2025, dan 38,7 persen terjadi pada April-Mei 2025. Prakiraan ini jika dibandingkan periode 1991-2020, maka kali ini tiga persen maju satu bulan di sebagian kecil wilayah selatan, lalu 29,5 persen normal di sebagian kecil wilayah utara dan barat.
“Untuk tahun ini terdapat 67,5 persen wilayah Kalsel di bagian timur mundur musim hujannya sekitar satu bulan,” katanya.
Baca juga: Beberapa wilayah kabupaten di Kalsel berpotensi hujan