Jakarta (ANTARA) - Pegulat Kuba Mijain Lopez mengukir sejarah Olimpiade ketika ia menjadi atlet pertama yang memenangkan lima medali emas perorangan berturut-turut dalam cabang olahraga yang sama, memecahkan rekor atlet ikonik Olimpiade seperti Carl Lewis dan Michael Phelps.
Dikutip dari AFP, Rabu, Lopez mengalahkan wakil Chili Yasmani Acosta pada final cabang olahraga gulat nomor Greco-Roman 130 kg Olimpiade Paris 2024, Rabu WIB.
Dengan kemenangannya ini, Lopez memecahkan rekor empat medali emas Olimpiade perorangan berturut-turut yang diraih Carl Lewis (atletik/lompat jauh), Michael Phelps (renang/gaya ganti 200 m), Katie Ledecky (renang/gaya bebas 800 m), Al Oerter (atletik/cakram), Paul Elvstrom (berlayar) dan Kaori Icho (gulat).
Dalam enam penampilan Olimpiade, Lopez kini telah meraih 22 kemenangan dan hanya satu kekalahan yang terjadi di perempat final Olimpiade Athena 2004. Mulai dari edisi Beijing 2008, dominasi Lopez tak terhentikan hingga hari ini.
“Beijing adalah tentang masa muda, London adalah tentang transendensi, Rio tentang kerja keras, Tokyo adalah tentang pengorbanan, dan Paris berarti kegembiraan,” ungkap Lopez.
“Untuk mencapai semua hasil ini, seseorang harus mencintai olahraganya, mencintai pekerjaannya, dan menunjukkan kepada dunia bahwa dengan sedikit hal Anda dapat mencapai hal-hal hebat,” ujarnya menambahkan.
Lopez yang akan menginjak usia 42 tahun, sebenarnya telah mengumumkan untuk pensiun usai Olimpiade Tokyo 2020. Namun, ia kembali ke olahraga gulat lagi karena masih memiliki keinginan untuk mencetak kemenangan bersejarah lainnya.
Lopez menerima tepuk tangan meriah dari penonton pada final di Paris, sebelum sang legenda meletakkan sepatunya di tengah matras, sebuah tradisi bagi pegulat yang sudah pensiun.
“Kita harus memberi ruang bagi anak-anak muda yang sedang naik daun untuk memastikan keberlanjutan,” kata Lopez.
“Gulat telah menjadi cinta dalam hidupku, sepanjang hidupku,” ujarnya menambahkan.
Baca juga: Kisah si raja gulat mengukir sejarah besar di Tokyo 2020
Pewarta: Arnidhya Nur Zhafira
Editor: Junaydi Suswanto