Barito Kuala (ANTARA) - Pemuda Bakti Banua dari Yayasan Hasnur Centre menggelar Muda Talks dengan menyasar kampus di Kalimantan Selatan (Kalsel) guna menciptakan pemuda sebagai "pilot" dan pemimpin arah pembangunan daerah.
“Program Muda Talks sudah berjalan setahun, ini adalah kolaborasi Kemenpora dan Yayasan Hasnur dengan melibatkan Pemuda Bakti Banua sebagai komunitas pemuda yang fokus terhadap isu pembangunan pemuda di daerah,” kata CO-Principal Program Kepemudaan Pemuda Bakti Banua Hasnur Centre Ani Nuraini usai kegiatan Muda Talks di Universitas Muhammadiyah Banjarmasin di Barito Kuala, Rabu.
Baca juga: Hasnur Centre wadahi pemuda Indonesia dengan dana hibah melalui program API
Dia menyebutkan kolaborasi yang sudah lama terjalin dengan Kemenpora ini, sebagai langkah untuk membantu pemerintah meningkatkan indeks pembangunan pemuda yang berkarakter guna menyongsong Indonesia Emas 2045.
“Muda Talks menjangkau kampus-kampus yang ada di Kalsel, kegiatan diskusi dengan menghadirkan pakar yang ahli pada bidangnya memberikan paparan kepada para peserta dari berbagai kampus. Peserta akan menerima wawasan dan diberikan sesi tanya jawab agar terjadi interaksi antara narasumber dan peserta,” ujarnya.
Ani menyebutkan kegiatan ini tidak hanya bekerja sama dengan Kemenpora, juga melibatkan organisasi mahasiswa pada tiap kampus serta pihak universitas yang menjadi lokasi pelaksanaan Muda Talks.
Dia menjelaskan dengan menjangkau kampus-kampus, pemuda diberikan wadah untuk menuangkan gagasan guna menyebarkan dampak positif bagi sesama pemuda lainnya sehingga diharapkan menjadi pemimpin arah pembangunan daerah ke depannya.
Kolaborasi dengan Kemenpora pada kegiatan ini, kata Ani, masih terdapat berbagai bidang program lainnya yang akan dilaksanakan guna mendukung pemerintah dalam menyukseskan pembangunan di daerah terutama bidang kepemudaan.
Baca juga: Pemuda Bakti Banua tingkatkan wawasan fiqih remaja masjid di Berangas Timur
Sementara itu, Pakar Psikologi di Banjarmasin Siti Halimatus Sadiah, selaku narasumber, mengatakan kegiatan Muda Talks ini mencakup beberapa tujuan, yakni untuk membangun kesadaran dan kebiasaan pemuda agar mampu mengelola waktu dan kegiatan sehari-hari, mengisi kegiatan yang bermanfaat, tidak membuang-buang waktu, dan fokus pada tujuan hidup yang ingin dicapai.
Selain itu, juga membangun kesadaran pemuda terkait pentingnya menjaga kesehatan mental karena pada era kini banyak pemuda yang sulit mengendalikan emosi sehingga menjadi bumerang bagi diri sendiri serta dikhawatirkan berdampak buruk terhadap lingkungannya.
Menurut Siti, isu kepemudaan memang sudah seharusnya menjadi salah satu fokus penanganan karena memiliki peran besar dalam mempersiapkan generasi untuk menyambut Indonesia Emas 2045.
“Pemuda harus memiliki kesadaran diri, mampu mengendalikan emosi. Cari tahu dulu penyebab emosi dan masalah, setelah sadar baru punya cara untuk keluar dari masalah tanpa dipengaruhi emosi yang besar,” ucapnya.
Salah satu peserta dari Fakultas Keperawatan dan Ilmu Kesehatan Universitas Muhammadiyah Banjarmasin, Wahyu Ade, mengatakan melalui kegiatan Muda Talks ini, dirinya belajar cara mengelola waktu dengan baik untuk mengisi kegiatan bermanfaat dalam aktivitas sehari-hari.
“Termasuk juga cara mengelola emosional dalam diri. Jika tadinya berapi-api menghadapi masalah, sekarang lebih paham untuk menghadapi masalah harus dengan kepala dingin,” ujar Wahyu.
Baca juga: Pemuda Bakti Banua bersihkan 1,27 ton sampah di Sungai Belitung