Gorontalo (ANTARA) - Sebanyak 230 orang personel gabungan dari berbagai instansi dikerahkan untuk melakukan pencarian korban tanah longsor di kawasan tambang rakyat Desa Tulabolo Timur Kecamatan Suwawa Timur Kabupaten Bone Bolango, Provinsi Gorontalo.
Kepala Kantor Pencarian dan Pertolongan Gorontalo Hariyanto di Gorontalo, Senin, mengatakan para personel yang diturunkan terdiri atas unsur TNI, Polri, Basarnas, BPBD dan PMI Kabupaten Bone Bolango, serta RAPI Gorontalo.
"Mereka kita bagi menjadi beberapa regu yang akan melaksanakan operasi SAR di pos-pos yang telah kita tentukan," kata Hariyanto.
Ia mengatakan untuk mempermudah proses pencarian hingga evakuasi, beberapa personel juga ditempatkan di sejumlah titik yang dilalui personel lainnya pada saat melakukan evakuasi para korban.
Mengingat keseluruhan jembatan penghubung di wilayah tersebut terkonfirmasi telah putus akibat diterjang banjir bandang.
Baca juga: SAR temukan 8 korban longsor tambang di Gorontalo meninggal dunia
Baca juga: Korban meninggal dalam longsor tambang di Gorontalo bertambah
Pihak Polda Gorontalo juga telah mendatangkan anjing pelacak atau K9, untuk memudahkan proses pencarian korban yang diduga kuat tertimbun material longsor.
Adapun kendala utama yang dihadapi yaitu, para personel harus berjalan kaki sejauh 23,7 kilometer dari Posko SAR induk menuju ke lokasi tambang, dengan kondisi medan yang cukup sulit untuk dilalui.
Belum lagi sebagian besar wilayah di Kecamatan Suwawa Timur masih diguyur hujan dengan intensitas sedang, sehingga menyulitkan para personel melaksanakan operasi SAR.
"Seluruh personel yang terlibat sudah kita berangkatkan. Kami berharap dan berdoa agar operasi kemanusiaan ini bisa berjalan dengan aman dan lancar," kata dia.
Data korban yang telah terkonfirmasi yakni sejumlah 33 orang, dengan rincian delapan ditemukan meninggal dunia, lima ditemukan selamat namun mengalami luka-luka dan patah tulang, dan 20 orang lainnya masih dalam proses pencarian.
Pewarta: Susanti Sako
Editor: Indra Gultom