Tanjung (ANTARA) - Warga Desa Bongkang Kecamatan Haruai, Kalimantan Selatan meminta kompensasi atas dampak debu dari angkutan batu bara PT Ciracap Sumber Prima.
Ketua RT 5 Maisyarah mengatakan kompensasi berupa uang debu sudah disampaikan warga daam pertemuan dengan perwakilan manajemen PT CSP.
"Warga inginkan uang debu dari aktifitas angkutan dan sudah disepakati daam pertemuan dengan pihak PT CSP," jelas Maisyarah di Tabalong, Senin.
Lokasi tambang batu bara PT CSP sendiri berada di Desa Bongkang RT 5 dan diangkut menuju pabrik semen PT Conch South Kalimantan di Desa Saradang Kecamatan Haruai.
Terpisah Kepala Desa Bongkang Basuki Rahmad mengatakan pihak PT CSP telah menyerahkan surat pemberitahuan rencana aktifitas angkutan batu bara di wilayah ini.
"Surat pemberitahuan sudah kita terima terkait rencana aktifitas angkutan batu bara PT CSP," jelas Basuki.
Pihak desa pun memfasilitasi pertemuan warga RT 5 yang menjadi lintasan angkutan dengan manajemen perusahaan.
Perwakilan manajemen PT CSP Muhammad Solikin mengatakan perusahaan akan memberikan kompensasi kepada warga yang terdampak berupa bantuan dana ke desa tiap bulannya.
Termasuk rencana tanggungjawab sosial berupa bantuan kebakaran, perkawinan anak pertama dan dukungan sosial lainnya.
"Aktifitas angkutan rencananya kita mulai bulan Agustus 2024 dan kompensasi kita berikan ke desa tiap bulannya," jelas Solikin.
Saat ini PT CSP tengah menyelesaikan pembangunan jalan Hauling dari lokasi tambang PT Ciracap menuju Conch sepanjang 4,7 kilometer.
Jalan hauling ini melintasi Desa Pangelak, Desa Kaong Kecamatan Upau dan Desa Saradang Kecamatan Haruai (lokasi pabrik semen).
Warga Desa Bongkang minta kompensasi dampak aktifitas PT CSP
Senin, 8 Juli 2024 11:08 WIB