Banjarmasin, (AntaranewsKalsel) - Anggota Komisi IV DPRD Kota Banjarmasin M Suriani menyatakan keperihatinannya terhadap porsi makan bagi warga yang tinggal di rumah singgah milik Pemerintah Kota Banjarmasin di Jalan Basirih, Banjarmasin Selatan.
Pasalnya, kata politisi PAN itu di gedung dewan kota, Senin, baru pihaknya mengetahui kalau jatah makanan untuk satu orang warga yang tinggal di rumah singgah itu hanya sekitar Rp3.000 per sekali makan atau Rp10 ribu untuk tiga kali makannya pada 2016 ini.
"Pada anggaran 2017 nanti dinaikkannya menjadi Rp11.000 per orangnya sehari, nominal ini kita anggap masih belum manusiawi," ujarnya.
Menurut dia, kenaikan yang sangat kecil bagi kebutuhan makanan warga rumah singgah yang kebanyakan adalah orang sakit jiwa tersebut sempat pihaknya debat dengan inastansi yang mengelola rumah singgah tersebut, yakni, dinas sosial.
"Mereka beralasan karena anggaran yang minim, hingga cuma bisa mengalokasikannya Rp11.000 saja itu pada tahun depan," kata Suriani.
pihaknya pun meminta, agar pada APBD perubahan nantinya dianggarkan lebih besar lagi, minimal Rp15 ribu per hari per orangnya.
"Kalau cuma Rp3.000 sekali makan, kan menu apa itu, makanya kita minta diperbaiki lagi nantinya pelayanan di sana," paparnya.
Menurut Suriani, pihaknya pun meminta pula agar kesejahteraan pengasuh warga rumah singgah itu ditingkatkan hingga mencapai Upah Minimum Provinsi (UMP), sebab dari laporannya upah mereka hanya sekitar Rp1,7 juta per orangnya.
"Ada sepuluh orang pengasuh bertugas di sana yang merupakan tenaga honor, tugas mereka tentunya sangat berat mengasuh para orang sakit jiwa itu, tahun 2017 diajukan kenaikannya menjadi Rp1,9 juta per orangnya, ini masih di bawah UMP pastinya," papar Suriani.
Pihaknya, kata dia, sangat berharap pemerintah kota memperhatikan keberadaan rumah singgah tersebut, sebab keberadaan warga di sana perlu perhatian lebih karena banyak yang dibuang keluarganya lantaran malu.
"Menurut informasinya, warga rumah singgah itu saat ini ada sebanyak 28 orang, dan mereka dilatih dan dirawat untuk kesembuhannya," paparnya.
Sementara itu, Kepala Dinas Sosial dan Tenaga Kerja Kota Banjarmasin Esya Zain mengungkapkan, bahwa warga di rumah singgah itu kebanyakan warga luar daerah.
"Tapi karena faktor kemanusian, kita tampung mereka untuk dirawat sementara sebelum dikirim ke rumah sakit jiwa Sambang Lihum untuk perawatan lebih lanjut," paparnya.