Banjarmasin (ANTARA) - Inovasi pelayanan pengurusan dokumen kependudukan di Kota Banjarmasin, Kalimantan Selatan dengan aplikasi "Parak Acil Online" dapat menyerap sebanyak 600 pemohon per hari.
Menurut Kepala Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil Kota Banjarmasin Yusna Irawan di Banjarmasin, Selasa, bahwa aplikasi "Parak Acil Online" atau dari singkatan pelayanan pendaftaran penduduk dan pencatatan sipil online tersebut sudah sangat memasyarakat.
Baca juga: Pengelolaan sampah di TPA Banjarmasin terapkan Sanitary Landfill
Sejak diluncurkan pada 2023, ucap dia, aplikasi ini menjadi cara cepat untuk warga memohon pembuatan dokumen kependudukan, seperti buat kartu keluarga (KK), kartu tanda penduduk (KTP), akta kelahiran, akta kematian dan lainnya.
"Dengan aplikasi ini, pemohon tidak perlu lagi datang ke kantor Disdukcapil, kecuali mengambil hasilnya," ucap Yusna.
Aplikasi ini jaga mengatasi terjadinya penumpukan berkas di kantornya, ucap Yusna, juga menghindari adanya pungli dan calo.
"Karena seluruh layanan admistrasi kependudukan gratis," ujarnya.
Adanya warga yang masih datang ke kantor Disdukcapil saat ini, ujar dia, kebanyakan hanya melengkapi syarat, termasuk yang belum mengerti menggunakan aplikasi itu.
"Jadi yang belum terlalu mengerti kita dampingi, sehingga semua lancar," tuturnya.
Baca juga: Ibnu Sina jabat Ketua DMDI Kalsel 2024-2027
Yusna menyampaikan, bahwa dengan layanan ini, pihaknya berkewajiban menyelesaikan permohonan atau membuat dokumen kependudukan maksimal dalam 24 jam.
"Jadi sehari kalau semua berkas persyaratan lengkap, sudah harus selesai," ujarnya.
Tingginya permohonan pembuatan dokumen kependudukan ini, ungkap Yusna, karena berbagai keperluan, seperti perbaikan KK dan KTP, termasuk yang tinggi pembuatan akta kelahiran.
Dinyatakan dia, sejauh ini operasional aplikasi "Parak Acil Online" tidak terjadi masalah berarti, sehingga sangat membantu masyarakat dan memberikan pelayanan maksimal juga cepat.
Dijelaskan dia, bahwa aplikasi ini merupakan bagian dari kemajuan program program smart city atau kota pintar Banjarmasin.
Baca juga: DPRD Banjarmasin setujui pengurangan anggaran sektor kebersihan