Banjarmasin (ANTARA) -
Kepala Kantor Wilayah Kementerian Agama Provinsi Kalimantan Selatan Dr H Muhammad Tambrin menyampaikan, pelunasan biaya perjalanan ibadah haji (Bipih) tahap kedua keberangkatan haji 1445 H atau 2024 M sudah mencapai 63 orang calon jamaah haji.
Menurut Tambrin di Banjarmasin, Kamis, pelunasan Bipih tahap kedua dibuka sejak 13-26 Maret 2024 dengan target 538 orang calon jamaah haji untuk memenuhi kuota haji Provinsi Kalimantan Selatan.
Baca juga: Kemenag Kalsel tugaskan dai ke wilayah 3T selama Ramadhan
"Jumlah yang sudah melunasi Bipih tahap kedua sebanyak 63 orang itu baru dihari pertama kemarin, hari ini belum kita update," ujarnya.
Tambrin optimis dengan antusiasme calon jamaah haji melunasi Bipih tahap kedua diawal-awal ini akan memenuhi target sesuai waktu yang ditetapkan tersebut.
Dijelaskan dia, untuk pelunasan Bipih tahap kedua ini diperuntukkan bagi calon jamaah haji dengan kategori, yakni calon jemaah haji yang belum melakukan pelunasan biaya haji pada tahap I karena mengalami gagal sistem.
Kemudian, ujar dia, pendamping calon jemaah haji lanjut usia, calon jemaah haji penggabungan suami atau istri dan anak kandung atau orang tua yang terpisah, terakhir pendamping calon jemaah haji penyandang disabilitas.
Baca juga: Kemenag Kalsel: Indeks kerukunan umat beragama naik jadi 73,53
Menurut Tambrin, kuota haji Kalsel tahun 2024 ini sebanyak 4.071 orang, di mana pada pelunasan tahap pertama sudah sebanyak 3.533 orang.
"Artinya masih kurang sebanyak 538 orang dari total kuota yang ditarget terpenuhi pada pelunasan Bipih tahap kedua ini," ucapnya.
Tambrin pun mengimbau agar jajaran pengelolaan haji dan umrah (PHU) pada Kemenag kabupaten/ kota bisa memberikan motivasi kepada para calon jemaah haji yang masuk kriteria pada pelunasan tahap kedua agar segera melunasi Bipih-nya.
"Kita harus mengupayakan untuk memenuhi kuota yang telah diberikan kepada Provinsi Kalimantan Selatan pada tahun ini, agar waiting list nantinya juga akan berkurang," ujarnya.
Baca juga: Kemenag Kalsel siap jalankan program ngaji kebangsaan