Banjarmasin, (Antaranews Kalsel) - Tim Gabungan dari Satuan Polisi Pamong Praja, Dinas Pendidikan dan Badan Pemberdayaan Perempuan Anak dan Keluarga Berencana Kabupaten Tanah Laut, Kalimantan Selatan, melakukan razia di dua Sekolah Menengah Kejuruan Negeri (SMKN) di kabupaten setempat.
"Pelaksanaan razia itu dilakukan secara gabungan pada Selasa (11/10) dan langsung mendatangi dua sekolah itu," kata Wakil Bupati Tanah Laut H Sukamta di Pelaihari, Kamis.
Dia mengatakan, razia tersebut dipimpin oleh Wakil Bupati Tanah Laut H Sukamta dan diikuti Kepala Dinas Pendidikan Tanah Laut Hj Luftiati Uyun, Kepala Badan Pemberdayaan Perempuan Anak dan Keluarga Berencana Tanah Laut Nor Aida.
Selain itu, razia tersebut juga menurunkan 50 personel dari Satuan Polisi Pamong Praja untuk mengawalnya kegiatan tersebut.
"SMKN yang dilakukan razia terhadap para siswa-siswinya itu di antara SMKN 1 dan SMKN 2 Pelaihari," ucap orang nomor dua di Kabupaten Tanah Laut.
Tujuan razia untuk melakukan pengawasan dan pembinaan terhadap siswa di sekolah, agar tidak terpengaruh terhadap Narkoba dan hal hal negatif lainnya.
"Kita lihat sekarang Narkoba sudah mulai menyasar ke anak-anak sekolah, oleh karena itu penting pengawasan agar siswa di Tanah Laut ini tidak terpengaruh," tuturnya.
Sukamta sapaan akrab Wakil Bupati itu juga mengatakan pihak sekolah harus bisa mengawasi siswanya dan melaporkan secepatnya apabila ada perilaku aneh para siswa,terutama kaitannya dengan Narkoba dan pergaulan bebas.
Dalam razia tersebut personel Satpol PP melakukan penggeledahan terhadap tas para siswa juga memeriksa handphone, laptop serta jok sepeda motor milik siswa.
"Kami tidak temukan siswa membawa Narkoba, tapi ada salah satu siswa menyimpan video porno," ujarnya.
Untuk siswa yang kedapatan menyimpan dan memiliki video porno tersebut akan diberikan pembinaan secara khusus, demikian Sukamta
Tim Gabungan Pemkab Tanah Laut Razia SMKN
Jumat, 14 Oktober 2016 14:59 WIB
Pelaksanaan razia itu dilakukan secara gabungan pada Selasa (11/10) dan langsung mendatangi dua sekolah itu,"