"Intake ini baru untuk membantu kemampuan PDAM di sana (Kabupaten Tapin)," ujar Eddy usai mengunjungi lokasi tersebut di Bendung Linuh, Kabupaten Tapin, Kalimantan Selatan, Jumat.
Baca juga: ADHI sukses moderenisasikan irigasi premium Indonesian di Tapin
Eddy mengungkapkan infrastruktur baru ini diserahkan kepada PDAM Kabupaten Tapin setelah selesai proses perijinan hingga perlengkapan sarana dan prasarana.
"Diperkirakan tahun ini juga diserahkan, untuk pengoperasian sedangkan badannya masih BWS," ujarnya.
Disebutkan Eddy sumber air baku baru ini berdasarkan perhitungan bisa menyediakan air 500 kubik per detik.
Pj Bupati Tapin Provinsi Kalimantan Selatan Syarifuddin mengatakan pemerintah daerah siap untuk menindaklanjuti semua proses untuk mengembangkan layanan PDAM untuk masyarakat.
"Dengan Bappelitbang akan segera kita tindaklanjuti apa-apa yang telah disampaikan Kepala BWS Kalimantan III," ungkapnya.
Selebihnya, Pj Bupati Tapin ini berharap agar seluruh langkah-langkah persiapan berjalan dengan baik dan lancar.
Baca juga: Tapin optimis jadi lumbung pangan IKN Nusantara
Kepala Badan Perencanaan Pembangunan, Penelitian dan Pengembangan (Bappelitbang) Kabupaten Tapin Meidy Harris Prayoga menambahkan rencana pemindahan sumber air baku Tapin masih dalam tahap uji coba oleh BWS Kalimantan III.
"Uji coba akan dilakukan pada beberapa hari ke depan, yang mana memang dalam rencana pemanfaatan air baku tersebut sebesar 250 liter per detik,dari potensi sumber air baku Bendung Linuh sebesar 500 Lt/detik," ujarnya saat dikonfirmasi ANTARA.
Baca juga: Irigasi Tapin tingkatkan produksi pertanian
Meidy mengatakan mengingat produksi pengolahan di sumber air baku lama tergolong mahal maka pemerintah daerah akan secepatnya menyiapkan pengoperasian Intek Bendung Linuh tersebut.
"Akan mengupayakan percepatan pemanfaatan air baku sumber air bersih bagi masyarakat Tapin dapat segera direalisasikan," ungkapnya.